Selanjutnya pengurus Asrama Al-Hikmah membuat beberapa kelompok untuk memaksimalkan kegiatan sorogan. Hal itu menjadikan tidak hanya ruang lorong asrama saja yang digunakan untuk sorogan akan tetapi hampir semua kamar telah terpakai termasuk Masjid Ar-Roudhoh lantai dua. Ada tujuh kelompok yang berada di masjid lantai dua dimana 6 kelompok adalah peserta kitab taqrib sedangkan yang satu kelompok adalah peserta kitab talim.br div br div class=separator style=clear: both text-align: center a style=margin-left: 1em margin-right: 1em href=http:4.bp.blogspot.com-27oS6OZgXEEUHJGQ306_oIAAAAAAAAAa0kpOgtVLCV-os1600DSC00143.JPGimg style=margin-right: 11px src=http:4.bp.blogspot.com-27oS6OZgXEEUHJGQ306_oIAAAAAAAAAa0kpOgtVLCV-os320DSC00143.JPG border=0 alt= width=254 height=190 align=left adivdivKemudian tidak hanya itu beberapa kelompok sorogan Asrama Al-Hikmah menggunakan sistim penyorog ala mustahiq artinya pengurus yang bertugas menjadi penyoroga siap setiap harinya mengisi sorogan di kelompok yang sama. Dan hal inilah yang dianggap lebih maksimal oleh pengurus. Dengan sistim seperti ini pengurus terasa ringan karena rasa tanggung jawab penyorog atas peserta semakin kuat. Sebagian kelompok masih tetap menggunakan sistim penyorog yang terjadwal hal ini dilakukan dalam rangka melatih warga untuk bisa menyorog.divTidak hanya itu pengelompokan peserta sorogan juga masih dipilah-pilah. Hal inikarena sorogan dilanjutkan setelah subuh. Sehubungan hampir seluruh peserta sorogan bada maghrib di Asrama Al- Hikmah mengikuti kegiatan MBAD maka pengurus memilah warga yang tidak mengingukuti program MBAD untuk disendirikan agar paginya nanti bisa dilanjutkan sorogannya.Gus Maruf seksi pendidikan asrama yang sekaligus menjadi ketua kamar E.15 mengatakan bahwa peserta sorogan Asrama Al-Hikmah harus dipilah-pilah seperti yang dilakukan Ust. Ikhwan Jauhari di Asrama Al-Hikmah bawah. agar lebih maksimal tandasnya.(berita Asngadi Rofiq)0)