BLOKAGUNG-Hari raya Idul Adha atau yang biasa disebut dengan Hari raya besar merupakan agenda tahunan bagi seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Dan pada hari itulah sebuah Media yang mewadahi seluruh santri yang memiliki bakat dalam bidang kepenulisan terbentuk. Berawal dari sebuah koran Bernama MedIS di tahun 2007, kemudian munculnya majalah dinding Bernama Blokagung Wall Magazine. Membuat para santri mulai tertarik dalam dunia kepenulisan. Dan pada akhirnya menghasilkan sebuah organisasi yang disebut dengan Media Kepenulisan Darussalam (MKD). Yang didalamnya terdapat segelintir santri yang istiqomah dan ikhlas untuk mengabdi pada Pesantren dengan karya-karya mereka.

Catatan : Eka Nasrul Ramadhani (A.03)

Bertepatan 1 hari setelah hari raya idul adha Tanggal (30/06) menjadikan momen pada hari itu serasa lebih berwarna diiringi keceriaan yang merata pada setiap keluarga besar MKD, pasalnya pada tanggal (30/06) tepatnya hari jum’at pukul 13.00 WIB. anggota Media Kepenulisan Darussalam (MKD) merayakan acara mereka, yakni HARLAH MKD yang ke 16 dan dihadiri oleh orang-orang yang memiliki jasa yang besar terhadap pondok pesantren Darussalam. Tidak lupa dengan wajah-wajah baru yang menyertai jalannya acara tersebut.

Harlah kali ini memiliki tentatif acara sebagai berikut, yang pertama ialah pembacaan istigosah yang dipimpin oleh Ust. Riski Abadi kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua pers Darussalam Bpk. M. Miftahul Farichin. Namun dikarenakan ketua pers berhalangan untuk hadir, maka sambutan ini digantikan oleh Pimpinan redaksi (Pimred) Kressek yaitu Kg. A. Mumtazul Mahdi Khiyarul Mala yang menyampaikan harapan-harapan untuk masa depan MKD misalnya, ‘’Semoga Media Kepenulisan Darussalam menjadi lebih inofatif dalam mengeluarkan karya karyanya dan dapat berkembang lebih baik lagi’’. Beliau mengatakan bahwa Pramudia Ananta toer pernah berkata ‘’Sepandai-pandai nya manusia bila dia tidak pernah menulis, maka dia akan dilupakan dalam masyarakat’’. Setelah pesan-pesan yang beliau sampaikan, dilanjutkan harapan—harapan dan ucapan selamat oleh para alumni lewat video dokumentasi melalui media proyektor.

Harapan yang pertama diucapkan oleh alumni MKD tahun 2020 yakni Kg. Angga yang saat ini berada di kota Mesir dan sekarang masih mencari ilmu disana. “Ada yang bilang anak MKD itu kecil kecil semua, tapi pada berani semua. Semoga tambah baik semuanya”. Ujarnya memberi semangat untuk seluruh anggota MKD. Harapan yang ke dua di ucapkan oleh alumni MKD tahun 2016 – 2017 sekaligus kepala pesantren tahun 2020 – 2022 yaitu Ust. Himami Baidarus beliau mengatakan “Selamat hari lahir Media Kepenulisan Darussalam yang ke-16 semoga Media Kepenulisan Darussalam ini bisa berlanjut ila yaumil kiyamah dan diharapkan para anggota Media Kepenulisan Darussalam bisa memberikan berita yang aktual dan terpercaya. Karena, tulisan itu pasti akan dikenang oleh khalayak ramai”.

Beberapa alumni MKD yang pernah berkontribusi didalamnya juga menyampaikan ucapan selamat dan harapan untuk masa depan media ini seperti, “Selamat hari lahir Media Kepenulisan Darussalam yang ke-16, semoga kedepannya semakin istiqomah”. Juga perwakilan media putri, “semoga makin kreatif dan inofatif jaya istiqomah dan berkembang medianya”. dan yang terakhir ‘’untuk MKD baik itu MEDIS, KRESEK, MAGAZINE semoga semakin maju dengan design-design profesionalnya’’. Itulah beberapa harapan dari berbagai kalangan alumni – alumni Media Kepenulisan Darussalam.

Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh wakil KaBid Komunikasi dan Publikasi, Agus H. Adib Faizi Hisyam dan Ketua MKD masa abdi 2023-2024, Kg. Radit Eko Prayudi. Dilanjutkan dengan Mauidhoh hasanah beserta do’a yang awalnya disampaikan oleh KH. Abdul Malik Syafa’at namun karena berhalangan digantikan Kembali oleh wakil KaBid yakni Agus. H. Adib Faizi Hisyam.

Beliau mengucapkan “selamat untuk media kepenulisan Darussalam karena telah sampai pada titik ini”. Beliau juga berbagi pengalaman-pengalaman dan sedikit bercerita tentang para penulis professional. Dan beliau pernah mendengar salah satu dawuh dari mbah kyai sewaktu beliau menjalani pendidikan tentang sosiologi “Mbah kyai syafaat iku setiap hari minimal 15 kali nulis amalan untuk orang yang mengobrol dengan beliau, kalau tidak sampek 15 kali ya sama Mbah kyai di qodo’i besoknya’’. Itulah pengalaman beliau bersama Mbh kyai syafaat.

Adalagi cerita-cerita yang tidak kalah menariknya yakni seperti yang beliau katakan “Orang kalau menikah dengan orang yang pintar itu sudah biasa, tapi kalau orang itu menikah dengan orang yang pintar dan senang nulis itu memiliki nilai plus tersendiri”. Beliau juga menelusuri conten habib ja’far beliau berkata “Habib Ja’far itu juga senang nulis lho, bahkan setelah beliau menulis beliau langsung membuat video conten lewat chanelnya yang bernama JEDA MENULIS”. Bahkan beliau pernah mendengar dari kyai Kholiq Syafaat “Awak dewe sakjane ki gak butuh piala-piala seng enek neng samping masjid kui, seng dibutuhne kui karya karyane arek kui koyok buku buku dipajang neng samping masjid iku kan luweh menarik”. Itulah sedikit cerita dan motivasi dari beliau mengenai tulis menulis, dan harapan beliau untuk MKD kedepannya ialah ‘’Semoga MKD tambah baik dan dengan keterbatasan kalian harus lebih kreatif’’.

Acara Harkah MKD ke-16 ditutup dengan foto seluruh anggota MKD Bersama Gawagis yang hadir. Pada acara kali ini juga mengundang anggota dari Ikatan Penulis Muda Darussalam (IPMD) putri Utara dan Media Informasi Santri Selatan (MISS). Yang mana masing masing berjumlah 8 tamu undangan. Hanya saja dikarenakan memang acara dilaksanakan setelah Hari Raya dan bertepatan dengan hari libur pesantren, membuat para tamu undangan VVIP dan VIP berhalangan hadir. Hanya wakil KaBid Komunikasi dan Publikasi saja yang dapat hadir dalam acara ini.