MASJID LANTAI 3– Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di pondok pesantren Darussalam, perlu dicetak generasi yang gemar dalam dunia kepenulisan juga digital, maka Sekolah Media Darussalam (SMD) hadir untuk melatih jiwa santri dalam bidang kepenulisan juga digital, demikian supaya mereka flexible di masyarakat juga terhadap perkembangan zaman.
Sekolah kepenulisan Darussalam pada kamis malam jum’at (03/08) kemarin mengadakan tes tulis dan tes interview. peserta yang mendaftar ada sekitar 125 peserta putra, dan sekitar 70 peserta putri. Pada tahun sebelumnya jurusan yang terdapat interview hanyalah jurusan Fotografi saja, dikarenakan jumlah peserta yang membeludak, pada tahun ini tes interview diberlakukan untuk seluruh jurusan, untuk kuota setiap jurusan yakni jurusan Fotografer 10 peserta, Jurnalistik 15 peserta, Karya Tulis Ilmiyah (KTI) 10 peserta, Sastra 10 peserta, Desain Grafis 15 peserta, dan Web Developer 12 peserta. Untik Penjaga tes tulis dan tes interview yaitu M.Ari Nur Rohman jurusan Fotografi, A.Mumtazul Mahdi K.Y. jurusan Sastra, Fikrul Umam Al Hanif jurusan Julnalistik, M. Karim Amiruddin jurusan Karya Tulis Ilmiyah, dan Bpk. M. Miftahun Faricin jurusan Desain Grafis.
Untuk Peserta yang tidak lulus tes tulis dan tes interview dari Desain Grafis dan Fotografi diberi kesempatan oleh panitia untuk memilih diantara 3 jurusan yaitu jurlaistik, KTI, dan sastra, yang mana tidak perlu mengikuti tes tulis dan tes interview ulang ketika kuota masih ada. Kedepannya, akan terjadi perubahan jadwal untuk Apel pembukaan SMD yang asalnya dilaksanakan pada jumat 05 agustus, menjadi jumat 11 agustus dikarenakan ada kendala pada hari jumat yaitu tempat yang digunakan untuk apel pembukaan SMD, digunakan untuk acara-acara lain sehingga tidak ada tempat lagi yang bisa digunakan,.
Ketua panitia untuk tes tulis dan tes interview ini ialah Bpk. Maulana Riski Abadi yang merupakan kepala sekolah SMD “untuk kendala pada tes kali ini yaitu para peserta banyak yang tidak hadir terutama pada jurusan fotografer dan desain grafis, peserta yang tidak hadir secara otomatis gugur karena dari tutor jurusan fotografer dan desain grafis langsung memilih peserta yang lolos sesuai kuota, ya bisa tidak bisa, mereka hanya bisa mengandalkan kesempatan yang lain yaitu masuk jurusan jurnalistik, sastra, atau KTI” kata beliau ketika crew MedIS sedang mewawancarainya.(ibn)