Darussalam- Rangkaian acara Haflatul Imtihan Kembali terlaksana di Pondok Pesantren Darussalam mulai Selasa (07/03) sampai Jum’at (10/03). hal ini merupakan bentuk acara tasyakuran bagi seluruh Talamidz yang menghafalkan nadzaman sesuai dengan tingkatan kelas masing-masing. mulai dari kelas 4 ula hingga 2 ulya. namun berbeda pada tahun ini yang acara wisudanya bersamaan dengan wisuda ihfad dan Lembaga pengembangan Kutubussalaf (LPK). sehingga acara terlihat begitu meriah dan sangat spektakuler.

Acara ini diketuai oleh Ust. M. Husein. Adapun persiapan yang beliau lakukan Bersama dengan panitia lainnya antara lain, rapat pembentukan panitia, membriving seluruh panitia, bimbingan dan simulasi lalaran. dan saat memasuki acara inti hanya ada 4 kegiatan inti. yakni, lalaran Muhafadzoh, ikhtibar santri, prosesi wisuda, dan puncak acara imtihan pada malam sabtu (10/03). prosesi wisuda sendiri dibagi menjadi dua. sebelum jum’atan untuk peserta wisuda Ihfad dan LPK. sedangkan setelah Jum’atan untuk seluruh peserta Huffad Imrithi sampai Tashilut Turuqot.

“Dua tahun terakhir ini Imtihan diadakan pada siang hari dengan pertimbangan jika di adakan pada malam hari akan terlalu larut” ujar Ust. M. Husein. jumlah seluruh peserta Wisuda baik putra maupun putri mencapai angka 4.016 meliputi seluruh Lembaga dan para penghafal. pada puncak acara Imtihan menghadirkan Habib Nizar bin alwi bin Husni Alaydrus dari Jember.

Hal yang berbeda pada acara puncak yakni peserta yang berada dipanggung adalah wisudawan/wati ihfad. karena biasanya yang diatas adalah Talamidz kelas 2 ulya. ini merupakan upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan metode pelajaran nahwu shorof yang ada di Blokagung. selain itu juga nantinya seluruh peserta wisuda kelas akhir Madrasah Diniyyah akan mengikuti Tasyakur Kelas Akhir setelah libur hari raya.

“Andai tidak ada gladi paling ngak jadi acara”. ujar sang ketua panitia. karena memang dalam melaksanakan gladi ini beberapa pihak panitia harus sowan kepada KH. Mudlofar Sulthon, dikarenakan posisi panggung yang sangat dekat dengan ndalem beliau. dan akhirnya ketika gladi tempat pengajian harus dipindahkan ke mushola An-Nidzhomiyyah yang berada di Gedung Pendidikan (GP). dan kalung wisuda untuk tahun ini hanya sebagai inventaris untuk Madrasah Diniyyah, sehingga selesai foto di pentas, dikembalikan lagi ke panitia. karena biasaya kalung-kalung tersebut akan terbuang sia-sia bukannya menjadi pajangan. (rdt)