div align=centerTAKLUKAN GUNUNG SRAWETdivSungguh kegiatan yang membutuhkan kesiapan mental yang matang. Gunung srawet yang berada di tanah banyuwangi ini oleh para anak pramuka berhasil ditanjaki. Bagaimakah keseruannya. Berikut cacatan pengalaman emuMuhammad Syarofiu emyang mengikuti lintas Srawet itu.SUASANA pagi pun sudah menyelimuti gunung srawet udara tampak segar karena polusi udara yang ada dipinggiran jalan sudah disaring oleh dedaunan pohon hijau. Pagi itu minggu (1205) saya dan teman-teman sudah bersiap berangkat mengikuti perjalanan lintas Srawet untuk startnya dimulai dari kantor Kec. Bangorejo sekitar pukul 08.00 WIB. Dengan terbagi menjadi 8 regu 2 regu dari ambalan 2 regu dari MA Al amiriyyah 1 regu dari Racana STAIDA dan 3 regu dari Mts al amiriyyah.br Tarian Gandrung anak-anak SD menjadi tanda dimulainya perjalanan. Dari Start Kantor Kec. Bangorejo kami menuju lereng Gunung Srawet sekitar 2km setelah sampai dilereng kami bertemu dengan pos 1 disini kami harus membubuhi stempel pada no regu. Ada 7 pos yang disitu diharuskan bisa mendapatkan stempel setelah selesai menyetempel kami melanjutkan perjalan lagi melewati semak-semak liar yang berada dilereng gunung. Setelah jarak beberapa meter kami bertemu lagi dengan pos 2 perjalanan dimulai dengan memanjat tebing Gunung Srawet agar bisa mencapai puncak ditempat pendakian kami menemukan beberapa kendala diantaranya tanah yang gampang longsor rumput-rumput liar yang berserakan tapi karena peserta banyak sekali kami tetap semangat.br Setelah naik kesusahan kami bertemu kakak-kakak yang siap untuk membantu. Itu adalah pos 3 dan kami harus minta stempel lagi. Setelah istirahat selesai kami berjalan lagi menaiki tebing. Perjalan terus dilakukan melewati rumput-rumput ilalang yang sangat lebat dan akhirnya sampai juga di puncak al-hamdulillah wes toko nduwur (al-hamdulillah telah sampai atas) ucapku. br Saat istirahat sebentar kami menikmati udara dan suasana dipuncak Gunung Srawet dengan panorama alam yang sangat indah dan jajaran sawah yang tertata rapi.br Selanjutnya kami juga harus bersusah payah menuruni tebing Gunung Srawet yang sangat juram bebatuan yang menakutkan dan dalam itu. Dibantu dengan tali besar dan beberapa kakak panitia kami menuruni gunung tinggi itu jalan pintas dicari agar lebih cepat sampai. Setelah berhasil ditemukan kami segera turun. Namun saat turun hampir salah satu teman kami terperosot dari tebing karena kurang hati-hati. Setelah itu sampailah kami di pos 5 dan tambah lagi stempel kami.br Kemudian di sebelah barat pekebunan pohon jati kami menemuka pos 6 dan yang terakhir tepatnya di KC (kuburan cina) kami mendapati pos 7 yang yang sekaligus adalah pos terakhir. Setelah meminta setempel kami malanjutkan perjalanan lagi untuk menuju kantor Kec. Bangorejo yang juga merupakan garis finis.(syf) nbsp1)