Langsung Duanbspdiv class=separator style=clear: both text-align: center divdiv class=separator style=clear: both text-align: center br divdivdiv class=separator style=clear: both text-align: center a style=margin-left: 1em margin-right: 1em href=http:4.bp.blogspot.com-GVTgP3C32GkUIyeICoyJWIAAAAAAAAAhkgmT4Ayg3eJEs1600DSC01108.JPGimg style=margin-right: 11px src=http:4.bp.blogspot.com-GVTgP3C32GkUIyeICoyJWIAAAAAAAAAhkgmT4Ayg3eJEs320DSC01108.JPG border=0 alt= width=320 height=240 align=left adivKamis malam kemarin (2510) pengurus dan sebagian warga asrama al-Hikmah telah berhasil membuat 2 balon sekaligus yang bertempat di masjid ar-Roudhoh lantai tiga bagian utara. Bahan bahan yang di gunakan untuk membuat balon tersebut diantaranya yaitu: kertas samarsquo(kertas layangan) yang berjumlah 260 lembar lem fox kawat bambu dan migas. Ukuran tinggi balon pertama sekitar 8 m dan berdiameter 18 m untuk balon yang ke- 2 tinggiya sekitar 6 m dan berdiameter 16 m. Pembuatan balon tersebut memakan biaya sebesar Rp 300000-. bahan bahan tersebut dibeli dari kota genteng dan dana yang di gunakan untuk membeli bahan – bahan balon tersebut diperoleh dari pesantren. divbr Pembuatan balon tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit yakni dimulai barsquoda asyar dan selesai sampai menjelang subuh. Setelah pembuatanya selesai balon tersebut dibawa ke depan asrama al-Hikmah untuk proses pengeringan lem. Pembuatan balon terbang tesebut diketuai oleh Muhammad Syaikhoni S.Pd dari dusun Rejosari. Saya bisa membuat balon seperti ini sudah bawaan dari rumah karena di rumah saya itu tiap ada hari besar islam semua masjid pasti membuat balon terbang jadi saya sudah biasa membuat balon seperti ini ungkap pemuda yang beberapa hari lalu ikut diwisuda di STAIDA. divbr Sebenarnya pembuatan balon tersebut sudah menjadi agenda tahunan bagi asrama al-Hikmah dan biayanya ditanggung oleh warga asrama Al Hikmah sendiri. berhubung pada tahun ini asrama al-Hikmah berencana melenkapi fasilitas asrama dan membutuhkan uang banyak jadi al-Hikmah pada tahun ini tidak sanggup membiayai balon tersebut. Kemudian pengurus asrama al-Hikmah mengadakan negoisasi dengan pengurus pesantren masalah biaya tersebut dan alhasil dari pihak pesantren mau membiayai pembuatan balon tersebut dengan warga asrama al-Hikmah yang membuat balonnya. (gfr)br div0)