div align=centerNasrudin* divdiv align=centernbspdivPara pejuang kesetaraan gender mungkin akan risih baca judul di atas ya? Memang biar risih terus baca dengan seksama lalu paham dan kembali ke jalan yang lurus. Tidak berlebihan dalam memperjuangkan kesetaraan gender hingga menyalahkan dan menolak teks-teks agama (al-Quran dan Hadits) atau menafisirinya sesuai kehendak nafsunya. divbr Kalau bicara tentang kenikmatan surga kita akan menemukan sekian banyak gambaran tentang suatu tempat yang sangat-sangat indah. Di dalamnya ada sungai-sungai taman-taman makanan lezat istana-istana megah rumah mewah dan seterusnya yang biasa anda baca di sekian banyak ayat-ayat al-Quran. Misalnya saja dalam QS al-Baqarah : 25 yang artinya: br ….mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.br Terlebih dulu kita pakai terjemahan yang umum dipakai oleh al-Quran di Indonesia yang mengartikan kata azwacircj dengan isteri-isteri.br Misalnya lagi dalam QS al-Waqiah: 22-23 yang artinya :br Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.br Dalam gambaran pikiran kita dari arti bidadari-bidadari tergambar bahwa di surga banyak wanita-wanita yang cantik tak terbayangkan cantiknya. Sampai di sini pasti para wanita cewek-cewek banyak yang bertanya itukan buat para cowok lah surganya wanita mana? divbr Disinilah pembahasan kita mulai lebih dalam. Sebenarnya kata Azwacircj yang diterjemahkan sebagai istri-istri adalah terjemahan yang sangat salah. Kata Azwacircj adalah bentuk jamak dari Zauj yang berarti pasangan. Karena itu misalnya istri Nabi Muhammad SAW. Aisyah ra. dinamani zauj an-nabi yakni pasangan hidup Nabi. Dengan dengan demikian janji memperoleh azwacircj muthahharah mencakup untuk lelaki dan perempuan. Sedang kata muthahharah bukan saja dalam arti suci dari haid yang tidak dialami oleh lelaki tapi mencakup juga suci dari segala noda dan dosa termasuk kesucian hati dan pikiran sehingga benar-benar hanya terjuju kepada pasangannya masing-masing. (M. Quraisy SyihabKehidupan Setelah Kematian Surga Yang Dijanjikan al-Quran Tangerang: Lentera Hati2008 hal 186).divbr Selain itu kata Zauj dalam al-Quran yang menunjukkan arti istri selalu digabungkan dengan kata lain yang bisa menjadi petunjuk kalau yang dimaksud adalah zauj sebagai istri. Misalnya anta wa zaujuka…ilacirc azwacircjihi. Ada lagi kata lain untuk menunjukkan arti istri yaitu kata imroagraveh. Tentang keunikan pemakaian antara zauj dan imroah untuk menunjukkan arti istri akan penulis bahas dalam kesempatan lain.divbr Selanjutnya dalam contoh ayat kedua ada kata hucircrun lsquoin. Mari kita teliti lagi kira-kira pas nggak ya kalau diterjemahkan sebagai bidadari bermata indah saja? Kata tersebut adalah majemuk yang terdiri dari dua kata hucircr dan lsquoicircn. Kata hucircr adalah jamak dari hauracirc dan ahwar. Kata hauracirc menunjukkan arti feminim dan kata ahwar untuk arti maskulin. Sehingga jamak dari keduanya yang berupa kata hucircr adalah kata yang netral jenis kelamin bisa lelaki bisa juga perempuan. Maka terjemahan hucircr sebagai bidadari adalah tidak tepat.divbr Dalam kamus Lisan al-Arabjuz 4 hal 217 disebutkan bahwa kata al-hucircr adalah jamak dari ahwar dan hauracirc yang dalam al-Munawir diartikan sebagai yang putih sekali putih matanya dan hitam sekali hitam matanya (indah dan jelita matanya). Ada juga yang mengartikan al-hucircr sebagai yang bulat matanya atau yang sipit.br Lalu kata kedua lsquoicircn dalam Lisan Alarab juz 13 hal. 298 dijelaskan bahwa lafadz tersebut adalah bentuk jamak dari lsquoaina (muanats) dan ayan untuk mudzakar yang artinya adalah orang yang bermata lebar. Dari pembahasan jlimet di atas disebutkan bahwa kata al-hucircr adalah jamak dari ahwar dan hauracirc yang dalam al-Munawir diartikan sebagai yang putih sekali putih matanya dan hitam sekali hitam matanya (indah dan jelita matanya). Ada juga yang mengartikan al-hucircr sebagai yang bulat matanya atau yang sipit.br Lalu kata kedua lsquoicircn dalam Lisan Alarab juz 13 hal. 298 dijelaskan bahwa lafadz tersebut adalah bentuk jamak dari lsquoaina (muanats) dan ayan untuk mudzakar yang artinya adalah orang yang bermata lebar. Dari pembahasan jlimet di atas Vol 12 hal 327.divbr Lihatlah bagaimana al-Quran memilih kata yang majemuk. Maka seharusnya kata hucircrun lsquoin tidak cukup diartikan sebagai bidadari bermata indah. Dari itu bisa pula dipahami bahwa apa yang didapat lelaki berupa pasangan yang cantik jelita dan indah mempesona didapat pula oleh para perempuan berupa pasangan yang tampan rupawan gagah dan mempesona selanjutnya silakan berimajinasi sendiri tetapi asal anda tahu saja bahwa bagaimanapun gambaran dari imajinasi anda di surga nanti pasangan anda tetap tak tergambarkan keindahan kecantikan dan ketampanannya. Secara garis besar kita perlu memahami bahwa setiap pilihan kata dalam al-Quran pastilah mempunyai rahasia tersendiri kenapa harus memilih kata itu dan bukan yang lain. Kenapa harus pakai yang mufrod padahal lafadz sebelum dan sesudahnya berupa jamak. Dan masih banyak kata-kata unik dalam al-Quran yang semakin menunjukkan bahwa ia adalah kitab yang benar-benar menjadi mujizat. So pahami al-Quran dari perspektif bahasa arab dengan utuh mulai nahwu sharf balaghohnya agar tahu kedalaman makna di dalamnya. Agar kita tak menjadi golongan orang yang sok jai mufassir dengan hanya berbekal al-Quran terjemahan. Wallohu alam….. divbr Penulis adalah santri Darussalam yang saat ini sedang menempuh pasca tahfidz di Pesantren Bayt al-Quran-PSQ (Pusat Studi al-Quran) Jakarta.br br div1)