MASJID – malam Jumat kemarin (12/11) telah berlangsung pembacaan sholawat nabi Muhammad bersama, yang diikuti seluruh santri putra yang bertempat di masjid Darussalam. Kegiatan tersebut merupakan aktivitas putaran ke-dua yang dilaksanakan setiap malam Jum’at legi.
Personil sholawat kurang lebih 50 santri yang meliputi dari vokalis dan penabuh, personil itu merupakan gabungan 3 grup sholawat, Liwaul muridin (Darussalam), Mukhtar Syafa’at, dan Ashabus syafaah (silir) yang diasuh kyai Zakariya. Uniknya bukan hanya satu aliran musik yang dipakai dalam iringan pembacaan pujian terhadap nabi, tiga aliran itu mulai dari Al Banjari (kesenian khas islami yang berasal dari kalimantan) , Kuntulan (sebutan musik rebana masyarakat Blambangan), dan musik Habib syekh.
Kegiatan tersebut memang masih terbilang awal, alasan terlaksananya adalah hasil musyawarah kepala asrama dengan pengurus pendidikan Pondok yakni bapak Aries, setahun terakhir ini kegiatan malam jumat di asrama mendapat predikat posisi yang menurun, perubahan jam Diniyyah malam, perubahan jadwal sema’an malam jumat yang selesai jam 21.00, Merembet kurang maksimalnya rutinan khitobah, dibaiyyah, dan syawir, setelah pembacaan tahlil “hanya asrama tertentu yang masih eksis menjalankannya”, tutur bapak Sukur, selain itu juga mayoritas asrama sudah memiliki terbangan, sehingga kesepakatannya setiap malam Jumat dicoba sholawat bersama.
Adanya pembacaan sholawat nabi secara bersama juga memiliki beberapa manfaat yang sangat dahsyat, diantaranya adalah penurunan angka kenakalan santri keluar kampus dengan alasan jenuh berada di dalam Kampus.
Tim oprak-oprak selain dari pengurus ada organisasi yang ikut bertindak , organisasi dari santri sendiri, mereka menyebutnya dengan Pelayan Sholawat Nabi Muhammad Darussalam (PESHONA MUDA) yang dipimpin mas Fery (Al ikmal)