Seminar Terapi Kejiwaan
Madrasah Barat- seminar Motivator Hypnotherapy telah sukses dilaksanakan kemarin 25/03 di ruang Madrasah A.04. kegiatan yang berlangsung selama dua jam itu diselenggarakan Pondok Pesantren dalam rangka memperingati Haul Pendiri Pesantren dengan pemateri dr. Hafidz Algristian lulusan Universitas Airlangga Surabaya.
Acara tersebut Diikuti oleh dewan Ustadz Ustadzah MADINA, pengurus asrama Putra-Putri, dan kepala organisasi pesantren putra-putri, selain itu juga hadir Kabid Kepesantrenan Kiai Jabir Muda, dan ketua Robithah Ma’had Islamiyah (RMI) Banyuwangi Kiai Ahmad Munib dan ketua RMI wilayah Provinsi Jawa Timur Kiai Reza.
Dalam materi yang disampaikan, pemateri mengajak para peserta dan tamu undangan untuk lebih bisa memahami dunia kesehatan kejiwaan, karena seperti yang dikatakan ketua RMI Jatim, santri itu sudah biasa dengan keadaan stress, maka dokter muda itu lebih menekankan bagaimana mengatasi stress.
Pemateri juga menerangkan tentang beberapa Faedah Wudhu, mandi besar, yang terangkum dalam penggabungan ilmu kedokteran dengan ilmu agama, selain itu beliau juga merangkan bahwa “Satu menit seseoang menahan marah kalau tidak curhat atau diselesaikan dalam satu menit ada 10.000 sel otak yang mati, dalam salah satu hadist nabi Muhammad menjelaskan bahwa anjuran duduk pada orang yang marah, atau kalau belum selesai dengan cara berwudhu’. Dalam amarah ada luapan elektron tubuh negatif yang mengganggu terhadap keseimbangan metabolisme, yang menyebabkan kolesterol, asama urat, dengan ciri-ciri kulit halus, dan tipis”.
Selama waktu dua jam berlangsungnya acara, beberapa saat peserta diajak praktek Hypnotherapy dengan cara mengatur pernafasan, selain itu juga salah satu peserta dari putra dengan nama Tijan Abrori diminta maju kedepan guna membantu praktek yang disaksikan seluruh peserta.
Moderator kali ini adalah Kiai Haudli, dengan memberikan kesempatan enam penanya, salah satu pertanyaan dari Nyai Qoniatu Rohmah ”biasanya kan kalau kita memberi motivasi pada orang lain itu hasilnya mudah terlihat, tapi kalau motivasi diri sendiri bagaimana Dok?”, Dokter Hafidz menjawab,”Dokter yang sakit juga perlu Dokter, perlu di nolkan oleh orang lain”.(hsym)