Seminar ”Mengupas Konsep Khilafah HTI”
Madrasah Lt II- Seminar aswaja yang dilaksanakan di madrasah lantai dua pada hari kamis (4/08) berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh sebagian santri dan beberapa peserta utusan dari berbagai instansi. Lebih dari 200 orang baik putra maupun putri menghadiri dan ikut acara tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan setengah hari ini di bagi menjadi dua jalsah. Pertama, di mulai pada jam 02.30 WIs sampai adzan sholat ashar. Kedua, setelah sholat isya’ sampai pukul 10.00 malam.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh LBM PC NU Banyuwangi, dengan mengangkat tema “Mengupas Konsep Khilafah HTI” dan bedah buku “Jurus ampuh membungkam HTI” kegiatan ini mengundang KH. Muhammad Idrus Ramli selaku narasumber sekaligus penulis buku tersebut dan Agus Imam Khaudli sebagai moderatornya.
Selain itu, KH. Ali Asyikin selaku kepala Madrasah Diniyyah Al-Amiriyyah juga menghadiri acara tersebut.
Dengar mahar Rp. 40.000 Peserta mendapatkan buku, sertifikat, dan mamiri. Yang lebih penting mereka mendapatkan ilmu tentang kelompok ini dan bagaimana caranya agar kita tidak terjerurmus.
Materi yang dibahas sangat menarik, mengenai pandangan HTI yang mengharuskan kepemimpinan bernama khilafah. Terlebih, negara di timur tengah ternyata tidak melegalkan dengan adanya hizbut tahrir atau partai pembebasan itu. malahan di indonesia menyebarluas di berbagai propinsi bahkan kabupaten seperti Banyuwangi.
Pada malamnya atau sesi kedua dibuka tanya jawab antara peserta dan Narasumber. Masalah yang dilontarkan oleh penanya cukup menarik dan kritis. Jadi makin malam bukanya makin ngantuk malah tambah seru.
Pernah suatu ketika teman-teman PMII jember diundang oleh HTI pada suatu pertemuan untuk dialog. Tapi mereka ketika ada suatu soal yang diberikan oleh kelompok HTI tidak tahu jawabanya. Kemudian mereka berkonsultasi kepada kyai idrus (sapaan akrabKH. Muhammad Idrus Ramli) tentang soal-soal kemarin. Al hasil, ketemu juga jawaban dan solusinya. Setelah itu, teman-teman PMII mengajak HTI untuk berdialog dan akhirnya tidak kalah. “ketika menelpon kyai, mereka bilang 7-0” tutur beliau. (Aam)