Blokagung– Suasana mudik Lebaran mulai terlihat di lingkungan Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari. Kemarin adalah puncak mudik di pesantren terbesar di Banyuwangi tersebut.
Berbeda dengan tahun kemarin yang jadwal mudiknnya pada tanggal 20 ramadhan, namun kali Ini dijadwalka lebih maju yakni tanggal 16 ramadhan.
Kemudian sebelum mudik santri, malam sebelumnya terlebih dahulu semuanya melalakukan mushofahah bersama dengan seluruh pengasuh dan semua santri.
Perjalanan mudik itu dilakukan dengan cara mencarter bus. Usai salat tarawih di Masjid Darussalam, satu persatu bus datang ke halaman pesantren. Armada darat itu berjajar rapi di halaman ndalem KH. Ahmad Hisyam Syafa’at.
Do’a pelepasan santri blokagung langsung oleh KH. Masykuri. Semua santri serentak yang akan melakukan mudik membaca do’a dan surat-suratan yang dipandu langsung oleh pengasuh santri pondok Darussalam selatan itu. Dan kemudian secara simbolis semua santri dilepas mudik dengan di dampingi patwall polisi di urutan kendaraan paling depan.
Keluarga besar santri dari Sumatera membawa empat bus; Jawa Tengah lima bus, dan Jember dua Elf. Rombongan santri yang berasal dari Bali diangkut satu bus. “Kendaraan untuk rombongan yang mudik disediakan ketua daerah,” kata Ustad Khozin, salah satu pengurus pesantren. KH. Ahmad Hisyam Syafa’at mengatakan, setiap tahun suasana mudik Lebaran memang selalu ramai.
Hal itu karena para santri Darussalam jumlahnya ribuan dan berasal dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Kepada para santri, Rais Syuriah PCNU Banyuwangi itu berpesan agar menjaga nama baik pesantren. ”Sampaikan salam da ri semua dewan pengasuh Pe santren Darussalam buat keluarga di rumah,” tutur Gus Hisyam di de pan ribuan santri. (**)