Lomba Pekan Arabic
ASRAMA ASSALAFIYYAH: Generasi Arab Darussalam (GARD), mengadakan Musabaqoh (perlombaan) pada Hari kamis malam (28/01). Peserta yang mengikutinya berjumlah 16 orang dan bertempat di Asrama lughoh, yakni Assalafiyyah. Kegiatan kali ini diketuai langsung oleh Akhi Shofwannuddin Thohir. Lelaki kelahiran Sumatera ini mengaku telah mempersiapkan acara sejak dua minggu sebelumnya.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah, guna mengasah kemampuan para Mutakhoshishin dalam Berbahasa Arab, Baik dari segi Mufrodat ( Kosa kata), Muhawaroh ( Percakapan ), dan Tsiqotun Nafsi ( percaya diri ). Lomba yang diadakan ada tiga macam yaitu: khitobah (pidato), Taqdimul qishoh (bercerita), dan Imathoh Mufrodat (cerdas cermat kosa kata) Acara berlangsung sangat seru dan meriah.
Masing masing peserta menampilkan kemampuannya yang terbaik. Terlihat salah seorang peserta khitobah yang memaparkan berbagai Mau’idzoh dengan intonasi dan mimik yang serasi. Apalagi ekspresi peserta Taqdimul Qishoh dengan gaya keren, tak kalah seru juga, Tim-tim Imathoh yang adu cepat dan ketelitian dalam menjawab setiap soal yang disajikan oleh juri.
elain kemampuannya yang memumpuni, mereka juga mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam Bahasa Arab Seperti: Ustd. Rozikin dari Malang dan Ustd. Farid dari Jepara, beliau keduanya Santri Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda’wah yang ditugaskan mengajar di sini.
Menurut pengakuan salah seorang Mutakhorij GARD tahun 2012,” kegiatan ini sangat bagus bagi Mutakhoshish, karena bisa menarik semangat mereka untuk bersaing (fastabiqul khoirot) dengan peserta lainnya,” ujarnya.
Pemenang untuk lomba khitobah yang juara satu adalah Akhi ‘Imaduddin, Dan lomba Taqdimul Qishoh di menangkan oleh Akhi ‘Ainun Najib. Keduanya adalah Santri kelahiran Kabupaten Banyuwangi. Dan sekarang duduk di kelas 1 Wustho.
Semula Asrama yang menjadi tempat kursusan Bahasa Arab ini, bertempat di Asrama Al-Azhar, tepatnya di atas Kantor Keamanan, dengan 3 kamar . Dikarenakan banyaknya Santri yang ingin mendaftar dan memperdalami Bahasa di sana, menjadikan kurangnya lemari yang akan mereka pakai.Sehingga kamarnya pun tidak muat ketika ditempati Mutakhoshis baru. Ahirnya, keputusan dan solusi yang diambil oleh para pengurus adalah berpindah markas ke Asrama Assalafiyyah.
Perkembangan Bahasa Arab di sana sangat pesat, Karena setiap tahunnya mendatangkan Ustadz pembimbing dari Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda’wah. Sudah 4 kali Periode pergantian Guru Praktik dari Pesantren Bangil Pasuruan, yang terkenal dengan Bahasa Arabnya itu. (aam)