Kembali adakan Tes Kitab Persyaratan DAUR Awal

salah satu pengurus yang sedang mengetes siswa diniyyah baca kitab
salah satu pengurus yang sedang mengetes siswa diniyyah baca kitab

sjid Lt2 – Beberapa santri harus baris berderet kebelakang guna mengantri mendapatkan gilirannya masing-masing untuk mengikuti tes kitab kemudian mendapatkan kertas bebas tanggungan evaluasi Daur Awal, evaluasi baca kitab baca kitab tersebut dimulai pada malam sabtu kemarin (02/10). Pada evaluasi baca kitab yang dilaksanakan di Masjid lantai 2, pengurus MADINA membuat jadwal khusus untuk dalam evaluasi tes kitab tesebut siswa, yaitu tes kitab tersebut diikuti oleh seluruh siswa Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah secara bertahab dengan diawali oleh kelas 2 Ula untuk malam sabtu, kelas 3 Ula pada malam minggu, kelas 4 Ula pada malam senin, kelas 2 wustho dan 1 Ulya pada malam selasa dan yang terakhir kelas 1 wustho dan 2 Ulya pada amalam rabu.
Kegiatan tes baca kitab tersebut dilakukan secara berkala dikarenakan banyaknya siswa Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah sehingga harus melakukan secara berkala perkelas kelas pada setiap malamnya agar, memudahkan pengurus MADINA dalam melakukan tes baca kitab kepada masing-masing siswa dan tidak mengganggu kegiatan belajar kelas yang lainnya. Kegiatan evaluasi tes baca kitab tersebut dimulai setelah berakhirnya jam diniyyah ke-2 sekitar pukul 22.30 dan berakhir sampai pujian sholi-sholi, terkadang juga berakhir sampai larut malam setelah kegitan sholi-sholi berakhir yang dikarenakan banyaknya siswa dalam satu kelasnya.
Tes baca kitab tersebut bertujuan selain untuk memenuhi persyaratan Daur Awal Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah, juga untuk mengetahui kemampuan santri dalam membaca, memahami, menerapkan ilmu Nahwu dan Shorof yang dipelajari pada waktu diniyah dan takror. ”beh rodok angel lek diteko’i nahwu (duh aga’k sulit kalau ditanyai nahwu ),” ujar salah satu talamidz yang tidak mau disebutkan namaya, ada juga salah satu talamidz yang merasa senang karena yang menjaga tes kitab tidaklah terlalu mendetail dalam mengetes ”sa’jane iki tes kitab iki penak-panak angel, tergantung seng jogo, lek seng jogo penak’an yo mestine gampang, tapi lek seng jog ogak penak’an mesti alak di unyer-unyer diteko’i nahwune, shorof’e karo seng liya-liyane” cetusnya(red)