Gedung Pendidikan – Dalam rangka mengonsep pembelajaran menjadi lebih mudah kemarin Madrasah Dininyyah mengadakan Diktat Imla’. Diktat sendiri merupakan catatan tertulis yang digunakan untuk mengonsep suatu mata pelajaran agar lebih mudah disampaikan oleh guru kepada muridnya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diktat Imla’ ini terlaksana pada sabtu kemarin (24/06) untuk mustahiq dan munawib juga pada minggu (25/06) untuk mustahiqoh, munawibah.
Diklat ini bertempat di Gedung Pendidikan dengan dihadiri oleh seluruh mustahiq dan munawib serta mustahiqoh dan munawibah. Total jumlah mustahiq dan munawib sekitar 120 orang sedangkan mustahiqoh dan munawibah sekitar 110 orang. Pengisi acara diktat imla’ dibagi menjadi 3 komisi. Komisi 1 untuk guru 1 & 2 ula, komisi 2 untuk guru 3 & 4 ula, dan komisi 3 untuk guru wustha dan ulya. Pengisi acara diktat Imla’ antara lain adalah Ust. M. Sholeh Mubarok dan Ust. Ulul Azmi.
“Guru cerminan anak-anak yang diajarnya.” Ujar Ust. M. Hanif S.Pd. selaku mustahiq yang ikut acara diktat. Memang untuk melihat standar kualitas siswa kelas biasanya acuanya itu dari gurunya. Target dari diktat imla’ tidak muluk-muluk hanya target yang dasar meskipun tulisanya tidak bagus, karena imla’ itu untuk membenarkan tulisan bukan memperindah tulisan. Kendala dalam diktat imla’ yakni acara awalnya dilaksanakan hari selasa dan rabu tepat 1 hari setelah pengukuhan guru, namun karena ada kegiatan yang lain maka diundur menjadi hari Sabtu dan Minggu. Harapan dari panitia guru lebih memperhatikan imla’ dalam tulisannya agar tulisanya benar dan tidak melenceng dari arti yang semestinya. (Nzf)