Seorang backpacker nusantara yang tengah dalam fase penulisan wali 7 di Bali. singgah sebentar di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Berawal saat beliau bertemu bapak Asngadi Rofiq di kereta dan sempat berbincang-bincang hingga mulai mengenal satu sama lain. “Saya saat berbincang-bincang dengan kang Abid nggak taunya malah menjurus ke jurnalistik dan dia sedikit menceritakan pengalamanya ketika dalam masa perjalanan di berbagai daerah” cerita beliau setelah tiba di pesantren.

Pada jum’at pagi kala itu. hanya sedikit waktu yang beliau sisihkan kepada kami (Red) agar bisa berbagi pengalaman dan memberikan motivasi tentang jurnalistik. Ya, Abid Muaffan nama lengkapnya. Seorang santri kelahiran malang ini, memiliki beribu pengalaman dan kawan di berbagai daerah hingga luar negeri. Bahkan pernah satu mobil enam kali dengan Bapak Dahlan Iskan menteri BUMN RI saat perjalanan di Surabaya.

Cukup kagum ketika beliau memperkenalkan profilnya kepada pengurus MKD, MedIS, dan alumni SKD ke-05. Tak banyak materi yang beliau sampaikan. Tapi banyak poin yang bisa kita ambil ketika pertemuan penting itu dilaksanakan.

Berikut catatan yang kami peroleh dari beliau:

  1. Mulai menulislah dari apa yang anda pikirkan, minimal catatan harian/diary.
  2. Mulailah menulis dari kutipan buku/kitab, pesan guru, dan setelah proses belajar/mengaji.
  3. Menulislah dengan ikhlas.