div align=centerDaur Awwal Tidak Ada Perubahan Signifikandivbr Kegiatan Daur Awal Yang Dilakukan Secara 2 Gelombang Ini Memakan Waktu Sampai 8 Hari Adapun Untuk Gelombang Pertama Dilakukan Oleh Kelas Yang Ganjil Dan Untuk Gelombang Yang Kedua Dilakasanakan Oleh Kelas Yang Genap Baik Ula Wustho Maupun Ulya.br div align=centeremunbspCatatan : Rifki Fauziuemdivdivbr DAUR adalah salah satu agenda rutinan yang diadakan oleh pengurus MADINA (Madrasah Diniyah Al-Amiriyah). Dimana dalam satu tahun daur di adakan sebanyak tiga kali. Dan kini telah dimulai daur awal yang bertepatan pada tanggal 16 November 2013. Dalam daur awal kali ini tidak seperti daur-daur pada tahun sebelumnya. Kini daur awwal terbagi menjadi dua gelombang. Dan pembagian gelombang berdasarkan hitungan genap dan ganjil.divbr Untuk kelas yang ganjil seperti 1 ula 3 ula 1 wustho dan 1 lsquoulya. Termasuk dalam gelombang satu. Yang dimulai pada tanggal 16112013 sampai dengan 19112013. Sedangkan sisanya yaitu kelas genap seperti 2 ula 4 ula 2 wustho dan 2 lsquoulya masuk dalam gelombang kedua. Yang dilaksanakan pada tanggal 20112013 sampai dengan 23112013.divbr Disamping itu siswa diniyah pagi yaitu untuk siswa SMP Plus Darussalam. Daur awwalnya dilaksanakan pagi dan juga bergelombang sama seperti daur ketika sore. Namun pelaksanaannya satu hari setelah dimulainya daur awwal sore. Yaitu pada hari ahad (17112013).divbr Dalam daur awal kali ini sebenarnya tidak ada perubahan yang signifikan. Tata cara mengerjakan soal ujian masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu menggunakan kertas LJK (lembar jawaban komputer) layaknya ujian nasional. Untuk siswa yang tidak mengikuti ujian daur awwal ini dapat mengikuti ujian susulan setelah daur selesai.divbr Dari diadakannya daur awwal ini wal hasil waktu takror yang biasa dilakukan di ganti menjadi waktu belajar wajib. Dimana para siswa belajar atau diskusi bersama mengenai pelajaran yang akan di ujikan pada esok harinya. belajar wajib iki sajane lucu lha piye belajare wengi ujiane kesok sorene. Digawe sekolah yo ilang wes pelajaran seng mambengi (sebenarnya belajar wajib ini lucu lha bagaimana belajarnya malam ujiannya besok sorenya. Dibuat sekolah pagi ya hilang sudah pelajaran yang tadi malam). mongkoe belajar ojo wengi tok. Jo lali di ulang-ulang pelajarannya (mangkanya belajar jangan malam saja. Jangan di lupa di ulang-ulang pelajarannya). celetuk salah seorang santri yang tengah mengikuti belajar wajib. (fzi)br div1)