Kupas Tuntas 2 Imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah

 

6Seminar Pendidikan Kajian Prinsip Tauhid 2 Imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah Al Asy’ari dan Al Maturidi memberikan ilmu pengetahuan baru tentang siapa sebenarnya kedua sosok imam tersebut, yang telah membangkitkan tegaknya Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah.
Catatan : ofy
Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi keduanya merupakan tokoh ulama’ besar yang telah membangkitkan tegaknya Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah diseluruh jagat bumi. Al-Maturidiah dan Asy’ariyah dilahirkan dengan kondisi sosial dan pemikiran yang sama, kedua aliran ini datang untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang menyerukan untuk menyelamatkan diri dari ekstriminasi kaum rasionalis. Dimana yang berada dipaling depan adalah kaum mu’tazilah, maupun ekstremitas kaum tekstulitas dimana yang berada dibarisa paling depan adalah kaum Hanabilah.
Kedua tokoh Imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah dibahas dalam seminar pendidikan kemarin (29/10) dalam rangka memperingati khataman kitab Ihya’ Ulumuddin yang menempat dimadrasah barat lantai 1 ruang A4. Kegiatan seminar pendidikan yang diadakan langsung oleh ASWAJA CENTER bekerja sama dengan Pondok pesantren Darussalam dan juga IPNU (Ikatan Pemuda Nahdhatul Ulama’) serta diikuti oleh seluruh Siswa Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah kelas 1 sampai 2 Ulya. Dewan Asatidz Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah, dan beberapa santri dari luar Pondok Pesantren Darussalam memberikan nilai tersendiri bagi kalangan muda Santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung untuk lebih faham dan mengerti tentang Profil dan prinsip pemikiran 2 Imam Ahlu Sunnah Waljamaah yaitu Imam Abu Hasan Al-As’ary dan Imam Al-Maturidi.
Untuk kali ini Tema yang diusut dalam kegiatan seminar pendidikan yang diadakan oleh ASWAJA CENTER adalah:“Kajian Prinsip Tauhid 2 Imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Al Asy’ari, Al Maturidi) dan Firqoh Fil Islam,” dengan pembicara KH Faris Khoirul Anam, LC. MH.i dari Malang. Sebelum kegiatan seminar dimulai KH. Aly Asyiqin, selaku kepala sekolah Madrasah Diniyyah AL Amiriyyah memberikan sedik sambutan, dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwasanya “ASWAJA dan firqoh islam tidak dibedakan oleh jenggot, celana cingkrangnya, tidak tahlil dan tidak qunut.”
Kegiatan seminar tersebut dilaksanakan menjadi dua Season, season yang pertama dimulai setelah masuk jam takror siang sekitar pukul 02.30 WIS, dengan pembahasan mengupas tentang profil seorang tokoh Ahlu Sunnah Wal Jamaah yaitu Imam Abu Hasan Al-As’ary, mulai dari mengikuti Madzhab Mu’tazilah yang diajarkan oleh ayah tirinya sampai akhirnya menentang dan membuat faham pemikiran tauhid Ahlu Sunnah WAl Jamaah.Iklim pemikiran dan politik Al-Imam Asy’ari, dan upaya-upaya serta peran Al-Imam Asy’ari dalam menegakkan Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah dan juga karya-karya Al-Imam Asy’ari yang melebihi 200 karangan, diantaranya kitab Al-Ibanah dan kitab Al-Luma’. Sedangkan prinsip Teologi Al-Imam Asy’ari adalah: Tauhid, sifat ilahiyyah, Iman, Taqdir, Al Qur’an dan pelaku dosa besar. Seminar Pendidikan yang dimulai sejak waktu takror selesai tepat dikumandangkanya adzan sholat ashar , kemudian dilanjutkan season diskusi sekita 10 sampai 20 menit.
Sedangkan pada season yang kedua dimulai sekitar pukul 09 wis, yang juga membahas tentang profil seorang tokoh Ahlu Sunnah Wal Jamaah yaitu Imam Al-Maturidi mulai dari agama dan pemikiran diera Al maturidi, sosok Imam Al maturidi yang dijadikan imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah, dan kitab-kitab karangan imam Al Maturidi seperti Asy-Syara’I, Al-jald, dll, sedangkan untuk prinsip Teologi Imam Al-Maturidi adalah titik persamaan dan perbedaan 2 imam, masalah-masalh khilaf maknawi dan iman dan ikhtisar perbedaan 2 iman.
Setelah penyampain materi selesai kemudian dilanjutkan season diskusi antara tutor dan peserta seminar pendidikan.(ofy).