Khataman Al-Qur’an, Bukan Sebagai Awalan Namun Sebagai Rutinan

PONDOK PESANTREN DARUSSALAM – Dalam rangka menyambut haul masyayikh pondok pesantren Darussalam, mulai Jum’at (06/01) kemarin telah dimulai khataman Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh seluruh santri putra dan putri yang bertempat di asrama dan kamar. Khataman Al-Qur’an merupakan acara tahunan yang rutin dilaksanakan sebelum haul, pada khataman tersebut setiap santri diharuskan membaca atau mengkhatamkan minimal 30 juz selama 1 bulan sebelum acara haul.
Acara ini bukan agenda pertama yang ada dalam acara haul masyayikh tetapi juga telah dilksanakan acara lainnya seperti Bahtsul Masa’il. waktu pelaksanaan khataman dikamar dilakukan setiap hari kecuali hari Jum’at, karena Ketika hari Jum’at menempat di teras asrama mulai pagi hari sampai sore hari dengan menggunakan microphone. Khataman yang bertempat di asrama dilaksanakan secara bergantian dengan cara melanjutkan bacaan terakhir santri sebelumnya. pembacaan yang menempat dikamar biasanya dilaksanakan setelah sholat jamaah.
Pada malam Jum’at panitia membagikan surat pemberitahuan kepada kepala asrama dan ketua kamar yang berisi instruksi khataman Al-Qur’an, nama arwah bani Syafaat, dan kolom untuk diisi daftar nama santri yang mengikuti khataman. Acara tersebut menjadi salah satu acara inti agenda haul, selain acara pengajian yang dilaksanakan di acara puncak, karena inti dari acara haul adalah mendoakan pengasuh dan menghadiahi masyayikh dengan bacaan-bacaan Al-Qur’an. Dalam khataman tersebut santri tak hanya menghadiahkan bacaannya kepada masyaikh yang sudah wafat namun juga untuk pengasuh, guru, alumni, orang tua, simpatisan, dan orang-orang yang berkaitan dengan pondok pesantren. Acara tersebut seharusnya dilaksanakan 2 bulan sebelum acara puncak haul namun karena ada beberapa kendala yang menjadikan khataman ini dilaksanakan 1 bulan sebelum haul. setelah khatam 30 juz ketua kamar akan memimpin pembacaan surah Yasin, Tahlil, dan surah Al-Ikhlas.
Acara khataman Al-Qur’an tersebut dikoordinir oleh bapak Muhammad Hisyam Syafa’at, baik putra maupun putri. (HAI)