
ITMAM MADINA Bekerja Sama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi
MADRASAH BARAT: Diklat perawatan jenazah yang berlangsung pada Hari kamis (4/2) berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diselenggarakan oleh OSIS MADINA (ITMAM) Yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi, tema yang diangkat adalah:” Membangun Perspektif Santri Untuk Bekal Hidup Bermasyarakat” dan langsung ditutori oleh Bpk Sudarto, S.N.N.SKM, MKes dan Bpk. Henri.
Acara ini diketuai oleh saudara Fikri Alfian Siswa kelas 2 B wustho. Fikri sudah 3 kali mengetuai setiap ITMAM mengdakan kegiatan Diklat, seperti: Diklat Sholat, Zadus Safar, dan Diklat merawat jenazah yang sekarang ini dilaksanakan.Waktu acara dimulai pada saat Jam takror,sebelum peserta masuk ruangan, terlebih dahulu mereka mengisi daftar hadir di bangku paniti.
Dalam Diklat ini, Peserta wajib adalah kelas tingkat syawir, yaitu: Mulai dari Kelas 4 Ula sampai Kelas 2 ulya. Peserta yang menghadiri Diklat ini Kurang lebih 100 orang, masing-masing peserta diberi Fasilitas yang telah disediakan oleh panitia seperti: Sertifikat, Stiker, dan mamiri.
Peserta tidak hanya dari Siswa Madina yang bersyarat tadi. Beberapa Santri lainnya juga ada yang mengikuti kegiatan ini, dengan membayar Rp. 10.000 mereka bisa menghadiri acara ini.
Diklat kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Karena materi yang disampaikan adalah bagaimana cara merawat jenazah yang mengidap penyakit menular, seperti: HIV/AIDS, Hepatitis, Kusta Dll. Bagaimana perawat tidak tertular penyakit yang diderita Mayit yang telah dirawatnya. Banyak sekali beberapa cara penanggulangannya dan pencegahan HIV/AIDS, yang telah Bapak Darto (sapaan akrab bapak Sudarto.S.N.N, SKM, MKes ) sampaikan. Dan beliau juga menunjukkan beberapa Analisis Remaja di luar sekarang ini, terutama di Kabupaten Banyuwangi.
Tidak hanya itu, para peserta juga diajak oleh tutor lainnya yaitu Bapak Henri untuk Praktik langsung dengan menggunakan Boneka . Dengan dibantu tiga orang panitia.
Setiap dari mereka disuruh memakai perlengkapan persiapan merawat jenazah yang telah disediakan, seperti: jas hujan, sepatu boot, sarung tangan, kaca mata, dan penutup kepala dari plastik. Peralatan untuk memandikan juga tidak terlalu rumit. Diawali dengan membersihkan badan Mayit , kemudian mengambil 2 Ember air yang telah dicampur dengan larutan klorin 25%, atau pemutih seperti baycleen dan juga beberapa lapis kain kafan.
Yang diutamakan dalam peraktik ini adalah keselamatan bagi perawat dari berbagai penyakit menular yang diidap oleh mayat. Tapi perlu diingat, metode ini juga tidak meninggalkan syari’at agama islam yang telah berlaku.(aam)