Setiap tanggal 1 Rajab,santri putra dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Karena banyaknya keutamaanyang ada di bulan tersebut. Sehingga malam itu, banyak diantara mereka sedangmenyantap sahur.
Catatan: Rifqi Al Madani (J.03)
Untuk memaksinalkan puasa Rajab, seluruh santri putraSenin malam sahur di tempat kost yang telah ditentukan pengurus pesantren.Tidak seperti biasanya, bagi santri ingin melakukan puasa harus mengambil sahurdi sore hari. Tetapi khusus untuk malam itu sahur pengambilan dilakukan padamalam hari. Hal ini terjadi kerena sudah di intruksikan oleh ketua II pondokpesantren darussalam bapak Muhammad Amrulloh,S. Pd selaku bagian bidangkeasramaan dan konseling.
Dan memang sudah tradisi dari dulu dianjurkannya puasa satuhari pada awal bulan rajab sebagaimana yang diijazahkanoleh KH. Ahmad HisyamSyafa’at diantaranya ijazahan itu yaitu banyak-banyak membaca sayidul istigfar,aurod, dan wirid pada bulan rajab ini.Adapun ijazahan khusus pada bulan Rajabsepertiijazah puasa rajab, puasa daud, thoriqoh qodiriyah dari iraq yang diijazahkanoleh syaikh abdul karim al-muddaris, dan wirid dalail al-khoirot.
Untuk pengambilan sahur pada malam hari dibagi beberapatitik tempat yang sudah disediakan oleh pihak jasa boga atau koordinator kospesantren diantaranya yaitu untuk didalam ada 2 titik yaitu dipengiriman dan diselatannya ruang aula A.04 sedangkan untuk diluar yaitu di kos pesantren, gusfaiz, gus alaik, dan beberapa tempat lainnya.Sahur tersebut dilakukan hanyapada malam satu bulan rajab saja selebihnya jika santri ingin berpuasa satubulan penuh maka biar diurus masing-masing sahurnya.
Untuk santri yang antusias mengikuti sahur lumayan banyak dansahur dimulai pukul 10.30 s/d 12.00 WIB. Tidak ada hukuman bagi santri yangketahuan tidak berpuasa karena atau bahkan santri itu memiliki alasan tertentuuntuk tidak berpuasa atau jika berpuasa santri itu berdampak pada kurangnyaaktifitas belajar dan kesehatannya kurang baik itu semua merupakan dampak yangtidak bagus.
Santri memang telah dianjurkan berpuasa satu hari di awalbulan rajab tetapi tidak ada paksaan dari pihak pesantren maupun pengasuh. Puasapada bulan rajab ini memang sudah sebagai eksistensi dari pondok pesantrendarussalam dan merupakan bentuk kepedulian dari ulama’ dan banyaknya sunnah-sunnahrasul dan keistimewaan dari bulan rajab.
‘’kesan yang menyenangkan dan respon yang sangat baik daripihak pengasuh juga sangat mendukung dalam kegiatan ini’’ cetus bapakM. Abdul Azizselaku ketua IV pondok pesantren darussalam. Beliau juga berpesan untuk seluruhsantri yaitu ‘’selama kita masih berada dalam pondok pesantren bertolabul ilmi,amaliah-amaliah yang dianjurkan olehpengasuh seperti sholi-sholi, sholat dhuha,dan lainya harus kita lestarikan’’.(Dni)