div align=center3 in 1 Kebersamaan Lebih Terasadivdiv align=centernbspdivdiv align=centerDisaat beberapa santri asrama lain menyantap hidangan peringatan Haul Syeh Abdul Qodir Al Jailani dengan gaya itu-itu saja warga asrama justru membuat inovasi yang berbeda dari biasanya.divdiv align=centernbspdivdiv align=centeremCatatan: Jamal Imam A Al-Musyarokahemdivdivbr img style=margin-right: 13px src=http:2.bp.blogspot.com-Z_jlsy2P-g0VOl6abjwRuIAAAAAAAADrsvwPrrRa1Tjcs1600DSC03632.JPG border=0 alt= width=320 height=240 align=left Terlihat suasana kebersamaan yang berbeda dibanding dengan asrama yang lain. Al-Musyarokah kini mempunyai inisiatif tersendiri mengenai metode penyajian hidangan tasyakur haul Syeh Abdul Qodir Al Jailani Sabtu malam (3101) kemarin. Yaitu makan panjang. Mulanya dari asrama tersebut menggunakan metode yang sama yakni penyajian seperti dengan kamarnya masing masing namun bapak Kepala asrama yang mempunyai ide unik tersebut langsung diusulkan kepada warganya. Untuk penyajian kami buat berbeda dengan asrama lain karena kami mecoba hal baru dari tiga kamar yang ada kami jadikan satu dengan seperti ini kebersamaan kami akan terlihat cetus bapak Yasin Kepala asrama Al-Musyarokah.divbr Pengakuan dari beberapa waranya memang sempat membuat sedikit perdebatan mengenai ide tersebut. Karena memang awalnya mereka tidak setuju menggunakan metode tersebut kemungkinan ada yang merasa tidak nyaman. Namaun akhirnya ide dari Kepala asrama trsebut disepakati oleh warga asrama Al-Musyarokan. Benar saja begitu usai kegiatan tersebut semua warga berpandapat bahwa mereka lebih puas dengan gaya penyajian tersebut. Untuk membuat seluruh hidangan tersebut setiap warga dikenai biaya sebesar Rp 15.000.divbr Selesai membaca manaqib warga menyiapkan hidangan yang telah tersedia kemudian mereka bawa ke depan asrama. Setelah itu mereka membentuk sebuah baris panjang hingga terlihat seperti kereta. (jml)br div1)