2 Ijazahan Tetap Lancarimg style=margin-right: 13px src=http:4.bp.blogspot.com-m6W2t6ZlKIgUn3mAwJQcQIAAAAAAAADR4-tUkfFVPzq8s320DSC00175.JPG border=0 alt= width=284 height=379 align=left MASJID Lt1 – Ahad malam (311) kemarin tengah berlangsung ijasahan puasa dawud yang bertempat di masjid jamirsquo Darussalam lantai satu. Tepat setelah jamarsquoah sholat magrib KH. Ahmad Hisyam Syafarsquoat memimpin jalannya prosesi ijasahan. Dalam acara yang rutin di adakan tiap tahunnya hampir seluruh santri hadir. Sebenarnya acara ijazahan tersebut akan di laksanakan bebarengan dengan malam tahun baru hijriyyah yang jatuh pada Senin malam (511). Karena alasan tertentu acara ijazahan dimajukan menjadi malam Senin. br Sebelum ijasahan di mulai seluruh rekan santri yang telah membayar bisyaroh sebesar Rp. 10000 di beri beberapa lembar kertas yang berisi amalan-amalan untuk para rekan santri yang berkaitan dengan ijazahan kala itu. Dan salalah satunya adalah surat tanda ijasah Dawud yang di tandatangani kiai Hisyam. divbr Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam ijasahan seperti ini bukan hanya ijasah dawud saja Kiai Hisyam juga memberikan pengetahuan kepada santri tentang bulan asyuro dan kesunahan-kesunahan di akhir dan awal tahun Hijriyah. Salah satunya adalah berpuasa. Beliau menuturkan berpuasa di awal tahun memiliki farsquoidah yang sangai besar sekali.divbr Disamping itu Kiai Hisyam juga bercerita tentang beberapa-beberapa amalan salah satunya adalah amalan ketika bermain bola. Yang berfaedah menyamarkan penglihatan. lha pas kui bolane gol tapi wasite ngomong bolane masuk lewat pinggir gawang. Wayae di takoni neng pemain liyane ngomonge enek seng ngomong ngalor ngidul trus munduwur. Tapi seng kegolan ngomonge yo gol tuturnya lagi.divbr Yang membuat berbeda dari ijasahan malam itu adalah Kiai Hisyam juga memberikan ijasahan Tariqot Qodiriyah yang langsung beliau dapatkan dari syeikh Abdul Karim. Yang tidak lain adalah kakek dari istri KH Abdul Kholiq Syafarsquoat. ijazah ini saya dapatkan ketika beliau sedang berada di masjid Syeikh Abdul Qodir terangnya.(fzi)br div1)