BLOKAGUNG – Sudah menjadi rutinitas bagi Majelis Bimbingan Al-Qur’an Darussalam (MBAD) untuk mengadakan Tasyakur Khotmil Qur’an (TKQ) setiap tahunnya. Pelaksanaan Tasyakur ini sengaja diadakan setiap sebelum acara inti Haul Masyayikh Blokagung karena untuk menghormati khataman Al Qur’an nya para santri Pondok Pesantren Darussalam.
Tasyakur Khotmil Qur’an Bin Nadhri ke-14 Tahfidz Juz 30 ke-4 dan Mu’alimil Qur’an ke-12 telah terlaksana Selasa kemarin. Dalam Tasyakur kali ini berjumlah 399 Khotimin dengan perincian 246 Khotimin Bin Nadri, 75 Khotimin Tahfidz juz 30 dan 71 Khotimin Mu’alimil Qur’an.
Persiapan yang dilakukan panitia menuju acara Tasyakur Khotmil Qur’an tersebut kurang lebih selama satu bulan setengah. Dalam waktu tersebut panitia mengalami banyak kendala-kendala salah satunya peserta kurang kompak.
Pada tasyakur kali ini ada beberapa tamu Very Very Important person (VVIP) yang hadir dalam acara tersebut antara lain Lembaga Pendidikan Yanbu’a (LPY) Cabang Banyuwangi, Lembaga Pendidikan Yanbu’a (LPY) Cabang Jember, KH. M. Hasan Toha, KH. Imam Bazar, KH. Imam Baghowi Burhan, dan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam.
Dalam pelaksanaan acara tersebut yang mengkoordinir mulai dari seragam dan kelengkapan perserta Tasyakur Khotmil Qur’an adalah panitia sembilan, dengan dibagi menjadi tiga ketua antara lain ketua satu mengatasi bagian perlengkapan, ketua dua mengatasi bagian konsumsi serta penerima tamu dan ketua tiga mengatasi bagian administrasi.
Maqro’ yang di baca yakni, Surat At-Takatsur sampai Surat An-Nas dan juga Surat Al-Mulk. Pada tahun ini tajwid dan ghoribul qur’an tidak dibaca agar mempersingkat waktu karena terlalu banyak maqro’ yang dibaca. “Biasanya acara berjalan kurang kondusif dikarenakan banyak maqro’ yang dibaca dan agar acara terlihat meriah walaupun tidak banyak yang dibaca” ujar ustadz Hanif Afid selaku anggota panitia sembilan.
Dan panitia sembilan besok masih akan membantu majlis bimbingan Al-Qur’an putri untuk mensukseskan acara tasyakur khotmil Qur’an putri. Pada tahun ini putra tidak ada tasyakur bil ghoib dikarenakan santri hafidhul qur’an belum siap mengikuti taysakur khotmil qur’an.
Untuk para santri yang mendapatkan nilai terbaik di bagi menjadi menjadi 3 per juara dan untuk khotimin terbaik pertama antara lain M. Lutfi Hakim, Gilang Aditya Ramadhan, M. Abdul Azis dan terbaik ke dua Abu Khoir Wahid Alfian, Radit Eko Prayudi, Moh. Reza Azizi dan untuk terbaik ke tiga Itqonul Himam, Zidane Izza Kholily, dan M Nuzilal Wahyu. Sedangkan untuk khotimin tahfidz juz 30 diambil dari juara 1 sampai 3. Juara 1 disabet M Suni Islamudin. (Aan/fiq)