Aktiv Di MKD Jadi Novelisdivbr emSalah satu dari anggota Media Kepenulisan Darussalam (MKD) yang begelut di Blokagung Wall Magazine ternyata disamping aktiv di peredaksian dia juga lihai dalam menulis novel. kemarin satu karya novelnya berhasil dibukukan dan siap dibumikan di PP Darussalam. Bagaimanakah seru perjalanannya? berikut berita manarik sejarahnya.emdivhr divnbspdiva style=margin-left: 1em margin-right: 1em href=http:3.bp.blogspot.com-QYrgVTRqI08UKmhH9zRdCIAAAAAAAAAnwzUbEGHSWMugs1600DSC01935.JPGimg style=margin-right: 15px src=http:3.bp.blogspot.com-QYrgVTRqI08UKmhH9zRdCIAAAAAAAAAnwzUbEGHSWMugs320DSC01935.JPG border=0 alt= width=316 height=236 align=left aSebuah perjalanan yang cukup panjang Media Kepenulisan Darussalam(MKD) bergelut dalam dunia jurnalis sedikit demi sedikit hasil dan prestasinya sudah bisa mulai dapat dipandang. M. Ardiansha salah satu anggota Media Kepenulisan Darussalam (MKD) yang berkecimpung di Blokagung Wall Magazine yang kesibukannya hanya penulis puisi dan cerpen saja kini telah berhasil mencatat sejarah baru di bumi Darussalam dengan ditebitkan karya novelnya yang berjudul Air Mata Nayla. Hal ini merupakan kali pertama santri Darussalam mampu berkarya dalam dunia novel dan berhasil diterbitkan oleh sebuah percetakan.divbr Santri yang selalu menambah tambahan nama el-zhemary di akhir namanya yang diambil dari nama ayahnya ini mengaku bahwa bukan pertama kali ia mengirimkan karya novelnya bahkan ada 5 novel yang pernah ia kirimkan ke percetakan dan yang mengejutkan dari beberapa novel yang pernah ia kirim adalah novel ke tiga. Padahal dalam pembuatan novel ketiga ini sama sekali tidak ada niatan malah ini yang pertama diterbitkan terang santri asal Sinarte Budak Kecamatan 17 Bengkayang Kalimantan Barat itu.divbr Selanjutnya putra pertama dari bapak sumari dan ibu sutini ini mengaku dulunya dia senang dengan melukis kemudian setelah lulus SMA dia mulai menekuni dunia tulis-menulis tentang sastra. puisi dan cerpen seakan menjadi makanan setiap hari. Sering juga ardi panggilan akrab M. Ardiansha mengikuti pelatihan dalam hal penulisan karya. Pernah saya ikut LSDP dua kali di Jogja akunya. divbr Kemudian kabar ini mendapat respon baik dari dewan pengasuh. KH. hisyam syafarsquoat dan KH. Abdul Kholiq syafarsquoat. Saat saya memberi novel pertama ini kepada kyai Hisyam dan gus Kholiq mereka sangat senang sekali ugkap santri yang mengaku makanan faforitnya Nasi Goreng. le…! besok nak cetak maneh aku njaluk! (nak! besok kalau terbit lagi saya mintak!) katanya menirukan bahasa gus Kholik saat disowaninya. (fiq) divnbspa style=margin-left: 1em margin-right: 1em href=http:3.bp.blogspot.com-7YNwM6abD2QUKmhc0r-kzIAAAAAAAAAn4dQ92wTMU418s1600ardhi.jpgimg src=http:3.bp.blogspot.com-7YNwM6abD2QUKmhc0r-kzIAAAAAAAAAn4dQ92wTMU418s320ardhi.jpg border=0 alt= width=320 height=217 adiv1)