MASJID DARUSSALAM  – Kamis malam (31/08) Jum’at lalu, Majlis Pendidikan Al-Quran Darussalam (MBAD) melaksanakan evaluasi pertama untuk Tashih Akhir Santri (TAS) 2019 yang bertempat di masjid lantai dua dan tiga.

Jika sebelumnya, MBAD menggunakan metode Qiro’aty untuk membimbing santri dalam membaca Al-Qur’an, kini telah beralih menggunakan metode yanbu’a dari kota Kudus yang baru diganti dan dipakai pada tahun ini. Metode dari kota kretek ini mulai bersemi di bumi darussalam mulai kepemimpinan ustadz Abdul Roqib, S.Pd.

Pada evaluasi pertama materi yang diujikan adalah materi-materi dasar meliputi fashohah, tartil, surat panjang, dan surat pendek. Evaluasi ini adalah evaluasi pembuka yang hanya diikuti peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta TAS 2019.

Sedangkan, untuk santri baru atau lama yang sudah pada tingkatan marhalah akan diadakan tes untuk mendaftar sebagai peserta TAS 2019 pada minggu-minggu yang akan datang.

Peserta yang mengikuti evaluasi pertama pada malam jumat lalu ini, berjumlah 236 santri. Dan juga 36 penguji yang ikut mengoreksi peserta.  Penyelenggaraan evaluasi perdana ini diketuai oleh ustadz Tri Laksono yang juga sekaligus menjabat sebagai ketua panitia Tashih Akhir Santri 2019. (aka/zal)