GARASI LANTAI 3 – Tak ingin kalah dengan Lembaga yang lain kini Pendidikan formal berbasis pesantren muadalah ulya berpartisipasi dirgahayu dengan gebyar lomba kemerdekaan, dengan dikoordinir Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) perlombaan berjalan lancar. Walau organisasi yang baru berdiri dipendidikan ini tepatnya 4 hari kemarin mampu membuat perlombaan yang bisa dibilang wau pada rabu (18/8) kemarin.

Acara ini diketuai oleh Galuh kelas 2 A Ulya muadalah yang mana sudah mempersiapkan 1 minggu sebelum perlombaan dimulai. Garasi lantai 3 merupakan tempat perlombaan ini dengan 3 lomba yaitu muhafadloh, cerdas cermat, yang menyatukan antara santri putra dan putri, hal ini dilakukan agar menjadi penyemangat tersendiri dari perwakilan kelas menunjukan kualitas skil pada materi pelajaran dan muhafadloh.

Keadaan lomba ini sangat seru dari sorakan siswa-siswi untuk perwakilan kelasnya menggelegar di garasi lantai 3, selain itu dari ketua panitia juga menjelaskan manfaat dari perlombaan ini untuk meningkatkan mental juga, “ini mantap dengan paido-paidoan untuk meningkatkan kualitas mental agar esoknya tidak baperan” jelas kang Galuh kamis malam kemarin.

Kang Galuh juga menyampaikan kegiatan mendapat apresiasi bagus dari dewan guru tepatnya bapak Sirojul Umam. Dari konsep perlombaan bisa dilihat sangat baik dari penataan panggung, MC maupun pembagian perwakilan kelas yang akan melakukan perlombaan. Dari juri pun tidak mengambil jauh, yaitu dewan guru muadalah Bapak Siyam, bapak Riza Azizi, dan Bapak Roni Tri Laksono. Ketiga juri ini dengan khidmad membaca Nadzom Alfiyyah Ibnu Malik pada sesi sambung Syatar, berjalan 10 menit Lomba Muhafadzoh selesai. “Senang bisa jadi dewan juri pada lomba Muadalah kemarin, karena merupakan pertama kali menjadi juri di tingkat Pendidikan Formal Muadalah Ulya” ucap bapak Roni yang juga selaku ketua 1 pesantren. (lbs)