Pengendalian mutu pendidikan, bagi seorang pelajar sangatlah penting. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan melaksanakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SLTA.

Olimpiadeyang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu, merupakan agenda tahunan di Indonesia.Sebelum melaksanakan OSN tersebut, sudah pastikami harus melewati proses yang begitu panjang. Seperti bimbingan untuk peserta, dan lulus dalam Olimpiade Sains Kabupaten (OSK).

Lulus OSK merupakan tiket masuk bagi kami untuk malanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yakni Olimpiade Sains Provinsi (OSP), lalu melanjutkan ke tingkat OSN. Pemenang pagelaran OSN akan menjadi perwakilan Indonesia ditingkat Internasional.

Dari sekian banyak siswa yang ada, SMA Darussalam sendiri mengirimkan 21 peserta yang terbagi sesuai dengan mata pelajaran yang dipilihnya dalam OSK tersebut. Mapel yang kami ikuti antara lain, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Ekonomi, dan Geografi.

Rabu (28/02) lalu, pagi-pagi buta setelah selesai sholatsubuh, seperti biasanya, santri putra darussalam pergi berangkat takror pagi atau jam ke-4 Madrasah Diniyyahdi kelas mereka masing masing. Berbeda dengan kami yang sejak dari subuh sudah berseragam almamater sekolah dan tergesa gesa berangkat menuju depan gedung pendidikan.

Pukul 05.00 WIB tepat kami peserta OSK delegasi dari SMA Darussalam berkumpul di depan Balai Pendidikan Darussalam. lengkap dan siap berangkat sesuai waktu yang telah disepakati. Namun kendala selalu menyertai, mulai dari travel yang tidak datang tepat waktu, dan dewan guru yang mengalami masalah diperjalanan.

Selang 15 menit travel yang dipesan untuk mengantar peserta putri akhirnya datang, namun penantian belum berakhir, kami masih harus menunggu mobil untuk mengantar peserta putra. Sembari menunggu mobil datang, kami menyempatkan diri untuk membuka buku dan mengulang-ulang materi yang diajarkan pada waktu bimbingan kemarin.

Pukul 05.30 WIB kami peserta maupun guru pembimbing telah berkumpul dan siap berangkat menuju lokasi perlombaan, tempatnya yakni SMA Negeri 1 Giri untuk cabang mata pelajaran Ekonomi dan Geografi, dan SMA Negeri 1 Glagah untuk Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika.

kami di temani langsung oleh kepala sekolah, bapak Sukarsi, M.Pd.Bapak khaniful adib, S.Pd, Bapak Jaenuri, S.Pd, Ibu Ermawati, S.Pd, dan Ibu Ulfi sebagai pembimbing, dan tak lupa sopir travel yang setia menanti kami.

Dengan semangat yang tinggi kami berangkat menuju lokasi olimpiade. Selama di perjalanan kami tetap menyempatkan diri untuk membuka lagi buku pegangan agar lebih mantap.Setelah tiba di lokasi kami langsung disambut dengan apel pembukaan.

Kami langsung diarahkan untuk mengikuti apel tersebut di lapangan. Warna-warni seragam dari beberapa sekolah memenuhi lapangan. Peserta yang memakai kerudung mungkin masih mayoritas, tetapi peserta yang memakai peci, sangat langka sekali, atau bahkan kami satu satunya peserta yang memakai peci.

Ketika ada beberapa peserta datang dan juga mereka memakai peci, kami cukup lega karena kami tidak menjadi satu-satunya, meskipun itu minoritas.Dalam apel tersebut berbagai hal penting disampaikan oleh panitia.

Meskipun agak terlambat, namun kami mendengarkan beberapa hal penting yang disampaikan. Seperti, pada tahun ini teman kami lebih banyak dari tahun sebelumnya, jika pada tahun sebelumnya peserta hanya dari SMA dan SMP, pada tahun ini madrasah aliah juga ikut berpartisipasi dalam OSK.

Kami tidak menyangka jika harus bersaing dengan siswa-siswi dari tingkat SLTP. Ada sekitar 1200 peserta yang turut bersaing bersama kami dalam olimpiade. “ jangan jadikan olimpiade ini hanya sebagai ajang persaingan tetapi, jadikan juga sebagai ajang silaturahim”, ujar Perwakilan Dinas Pendidikan Banyuwangi.

Menurut silabus, OSN digunakan untuk mengukur tiga aspek dari siswa, yaitu pemecahan masalah(prolem solving) penalaran(reasoning), dan komunikasi tertulis. Keterampilan dan pengetahuan saja tidak cukup.Tak hanya itu, peserta dituntut untuk menguasai tiga aspek tersebut untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

Setelah upacara selesai kami langsung masuk ke ruangan olimpiade.Ruangan yang digunakan untuk lomba itu sangat banyak. Dalam setiap ruangan tersebut peserta dengan bermacam-macam seragam dari SLTA Negeri maupun swasta dari seluruh penjuru Banyuwangi saling bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Tepat pukul 08.00 WIB, kami mulai mengerjakan soal sesuai dengan yang dilombakan pada kami. 2 jammerupakan waktu yang diperuntukan kepada peserta olimpiade matematika, ekonomi, geografi. Bagi peserta bidang kimiadan biologi diberikan waktu setengah jam lagi untuk mengerjakan soal.

Dan untukFisika, mereka hanyadiberikan waktu 3 jam untuk mengerjakan 7 soal.Setelah selesai mengerjakan kami berkumpul kembali di SMA Negeri 1 Gelagah. Yang sebelumnya harus berpisah-pisah ruangan.

Semua peserta dari berbagai sekolah langsung membaur dengan teman mereka.Kami sempat keliling sekolah sambil menunggu yang lainnya berkumpul.Pukul 11.00 WIB kami berkumpul dan pergi meninggalkan lokasi olimpiade.

Banyak hal berharga yang kami dapatkan dari pengalaman mengikuti OSK ini, kami merasa perkataan Emil Dardak ketika mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam beberapa bulan lalu, yaitu “ kesuksesan itu terwujud ketika persiapan dan kesempatan itu bertemu “.UjarCalon Wakil Gubernur Jawa Timur itu.

Mungkin kami masih belum cukup persiapan ketika kesempatan itu datang, lain waktu kami akan mempersiapkan sebaik mungkin sampai kesempatan itu datang kembali, sehingga kami mendapatkan kesuksesan yang kami inginkan.