AUDITORIUM – Di dunia itu tidak ada hal yang abadi, apapun itu pasti akan ada akhirnya dan semua itu tidak memandang dari segi apapun begitu juga dengan masa jabatan. Jika masa jabatan tersebut sudah berada dalam ujung jabatan maka itu pertanda bahwa harus ada generasi yang meneruskan perjuangan masa jabatan tersebut.
Sama halnya dengan yang terjadi tadi malam (03/08) para jajaran kepengurusan kepesantrenan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, pada malam Jumat tersebut di laksanakan reformasi sekaligus pelantikan kepada pengurus yang baru. Berhubung masa jabatan kepala pesantren beserta jajarannya tahun ini sudah tuntas maka perlunya ada generasi baru untuk meneruskan kepengurusan itu.
Acara reformasi dimulai pukul 20.30 WIB sampai pukul 23.30 WIB serta dihadiri Kabid Kepesantrenan yaitu KH. Jabir Muda, Kabid Pendidikan yakni KH. Abdul Kholiq Syafa’at, pengasuh pondok Putri Utara Nyai Handariatul Masruroh dan pengasuh Pondok Putri Selatan Nyai Nurun Nadliroh serta dewan pengasuh begitu juga para tamu undangan. Acara tersebut di awali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Khoirul Fahmi. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan laporan pertanggung jawaban (LPJ) oleh bapak Izza Fawaid Dardiri sebagai kepala pesantren tahun 2015/2017, setelah semua laporan telah dibacakan tamu undangan dipersilahkan untuk bertanya tentang laporan yang kurang jelas.
Acara selanjutnya adalah pembacaan domisioner oleh Agus Indi Najmu Tsaqib, dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan sekaligus pemberian jabatan kepala pesantren masa abdi 2017/2019 kepada bapak Sholehuddin oleh KH. Jabir Muda.
Surat tersebut berisi tentang masa aktif kerja dan seluruh jajarannya. Jabatan yang ditempuh yakni selama dua tahun terhitung mulai tanggal 03 Agustus 2017 hingga 03 Agustus 2019, beliau juga sangat berharap penuh kepada para jajaran yang baru untuk mewujudkan visi dan misinya. “bapak. Sholehuddin ini sangat ber-DUIT, dalam artian begini D-edikasi yang tinggi, U-let, I-nisiatif yang tinggi, T-erbuka dalam menerima segala masukan”. Pesan KH.Jabir Muda.
Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan mauidloh hasanah sekaligus do’a oleh KH. Abdul Kholiq Syafa’at. Beliau menegaskan agar kegiatan kepesantrenan itu ditingkatkan lagi agar pesantren itu tidak kalah dengan kemajuan zaman. ”niat yang ikhlas dalam mengembangkan ilmu dan dalam struktur keorganisasian yang paling penting adalah kekompakan semua anggota”. tutur beliau.(hnm/if)