MASJID – Selang seminggu usai Daur Awal berlangsung, Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah (MADINA) melangsungkan Apel Pembukaan. Acara yang diketuai langsung oleh Pembantu Kepala Madrasah (PKM) Kurikulum, ustadz Ahmad Dzulfikar tersebut berjalan lancar dan sukses.
Apel pembukaan daur tsani tahun ini bertujuan untuk menambah semangat baru yang diperuntukkan asatidz dan talamidz, dalam kegiatan opening tadi malam perwakilan talamidz kelas 2 wustho berkesempatan menampilkan lalaran Alfiyyah Ibnu Malik yang disajikan dengan berbagai jenis variasi lagu yang dibawakannya.
Dikarenakan hujan yang tak kunjung reda rencana awal yang sebenarnya akan diadakan serentak dengan santri putri, terpaksa santri putri tidak bisa mengikutinya . “Sebenarnya dari awal sudah persiapan untuk apel gabungan, dari proyektor, satir sudah kami persiapkan namun dari magrib sampai isya hujan belum reda nantinya kasihan untuk mbak-mbak”. Ucap ustadz Zulfikar selasa malam kemarin.
Penyajian live streaming yang membantu wali santri mengikuti dalam kegiatan apel pun menambah ramai acara opening tadi malam, selain itu sejak tahun kemarin pondok pesantren telah menambah pendidikan formal yakni Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) sehingga menambah meriah acara apel pembukaan daur tsani tahun ini. “kalau kemarin kan santai pokok kumpul dan sekarang lebih ramai karena muadalah juga digabung” tambah mustahiq 1 A ulya itu.
Klarifikasi terendah dan tertinggi rekapan muhafadhoh pun diumumkan yang dibacakan oleh Agus Muhammadun Aslam, yang bertujuan mendobrak semangat kembali untuk mustahiq dan talamidz agar terus mengejar target sebab Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diniyyah kurang lebih tinggal 4 bulan lagi. “Kan kalau tidak diumumkan kasihan untuk kelas yang muhafadhohnya masih rendah jadi, harus didobrak lagi” Ujarnya.
Tidak banyaknya waktu luang untuk persiapan daur tsani maka target dan pemanfaatan waktu pengurus madrasah diniyyah kembali diluruskan seperti mengaktifkan kembali progam – progam yang sempat vakum. “Kami kedepan akan terus efesiensi waktu semaksimal mungkin, karena dilihat dari daur awal masih belum memuaskan, padahal kami sudah berusaha tapi Allah berkehendak lain.” Jelas ustadz Zulfikar ketika proses wawancara kemarin.
Berbeda dari tahun sebelumnya ustadz Zulfikar memaparkan bahwa pembagian juara parallel tidak hanya diambil dari hasil nilai ujian daur kemarin, tetapi pengurus diniyyah juga berkoordinasi dan mempertimbangkan kepada mustahiq terkait dengan keaktifan, nilai baca kitab, prestasi dikelas diniyyah serta muhafadhoh. “Jadi nilai ujian daur kami jadikan tolak ukur tapi kami juga mempertimbangkan kembali dari nilai pendukung lainnya.” Pungkasnya.(lbs)