KAMPUS PUTRA– Sudah menjadi ciri khas dan tradisi mulai dari awal berdirinya Pondok Pesantren Darussalam Blokagung untuk mengetahui seberapa ilmu yang sudah di gali di pesantrendengan melaksanakan Akhirusannah(Akhsan).
Acara tersebut merupakan lomba yang dilaksanakan di kampus putra dengan lomba akademik dan non akademik. Acara yang di ketua oleh bapak Muhammad Burhanudin itu diikuti oleh semua asrama dalam maupun asrama luar.
Dengan mengangkat 16 macam perlombaan, yang mana 16 perlombaan itu 13 perlombaan akademik, 2 perlombaan non akademik, serta spesial award asrama yang paling bersih, paling aktif dan, asrama paling kotor.
Alasan Akhirussanah pada tahun ini dimajukan karena pada bulan Maret dan bulan Mei mendatang banyak agenda acara.Seperti acara lomba yang di senggarakan oleh Rabitah Ma’had Islamiyyah (RMI), Haul Masyayikh, EBTADIN untuk kelas akhir Madrasah Diniyyah, dan imtihan.
Melihat itu semua,maka kepala pesantren putra, bapak Ma’ruf Arwani, S. Pd memutuskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut pada bulan Februari ini agar tidak berbenturan dengan agenda sebanyak itu.
Dan pada Senin malam kemarinPondok Pesantren Darussalam melaksanakan Akhsan hari pertama. Dihari pertama ini melombakan5 perlombaan antara lain membuat opini yang bertempat di auditorium KH. Mukhtar Syafa’at, komedi ala kesehatan di halaman Masjid Darussalam, olimpiade aswaja di aula agus Bahjatul Ulum atau garasi lantai 3, english crazy man di depan gedung madrasah diniyyah,dan membuat kaligrafi bertempat di aula lantai 1.
Acara tersebut dibuka dengan penampilan hadrah kuntulan yang dipimpin oleh kang Rizqi Mubarok. Musik ini merupakan ciri khas Kabupaten Banyuwangi sekaligus mengenalkan budaya tersebut luar daerah. Setelah itu sambutan perwakilan pengasuh yang diwakili agus Ahmad Supriyadi.
Untuk persiapan akhsan sendiri mulai dari awal Februari dengan memberi surat pemberitahuan bahwa akan di adakan akhsan pondok. Sehingga semua asrama di anjurkan mengadakan akhsan di asramanya masing masiing dengan waktu yang cukup lama yakni dari tanggal 10 sampai tanggal 20 Februari. Sedangkan tanggal 24 sampai dengan tanggal 27 dipakai untuk waktu akhsan pesantren.
Dan bagi asrama yang tidak mengikuti 3 cabang perlombaan atau lebih di kenakan konsekuensi hukuman berupa sholat tahajjud berjamaah se-asrama di depan masjid dan di imami langsung oleh kepala asrama. Selain itu juga mendapatkan sangsi lain dari ketua 1 dan 2 pesantren.
Uniknya, acara ini bekerja sama dengan pihak koordinator ceremonial, asrama, dan negaran. Yang memiliki kendala kurang tertata lagi, waktu sangat mendesak yakni cuma 2 hari yakni malam Selasa dan malam Jum’at. Namun hal ini oleh panitia dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk akhsan tahun depan.