Sorogan pagi merupakan program baru pengurus pesantren dan program tersebut akan menjadi kegiatan rutinitas bagi santri yang siswa SMP, karena melihat kegiatan sorogan SMP kurang efektif dan merasa ketinggalan jauh dengan yang lain, maka pengurus pesantren membentuk kelompok sorogan pagi agar mereka bisa menguasai kitab kuning dengan maksimal dan bisa mengejar ketertinggalan dengan yang lain serta menjadikan santri yang disiplin dalam belajar dan juga bisa mengatur waktu luang sehari-hari
Catatan: M. Ulin Nuha (H.02)
Demi untuk mengatasi permasalahan pada sorogan siswa SMP, yang sudah dimusyawarohkan sebelumnya oleh dewan pengasuh KH. Aly Asyiqin dengan para Mustahiq SMP serta pihak yang lainnya, beliau rela memindahkan pengajian matan Zubad yang dilaksanakan di masjid lantai 1 ke Aula Pesantren. Karena itu pengurus pesantren membentuk program baru yang dikoordinir oleh ustadz Sholeh Mubarok.
Program tersebut dilaksanakan setelah pengajian kitab Ihya’ Ulumiddin selesai, kegiatan ini bertempat di Masjid lantai 1 dan lantai 2. Kelompok Sorogan tersebut berjumlah sekitar 22 kelompok, setiap kelompok terdiri dari belasan siswa mulai dari kelas satu hingga kelas tiga, dengan jumlah penyorog sekitar 23 guru.
Program tersebut dilaksanakan setiap lima hari sekali dalam satu minggu, dimana hari Selasa dan hari Jum’at libur. Program tersebut juga diharapkan bisa berjalan dengan lancar. (mu1)