Ruang A.04 – Pondok Pesantren (PP) Darussalam Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi, menggelar workshop perbankan dan keuangan syariah, Rabu (13/12/2017). Acara ini menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Acara yang diadakan di Auditorium, KH Muhtar Syafa’at dan dihadiri oleh kalangan dosen, santri dan pengurus pondok pesantren sekitar Banyuwangi ini bertujuan untuk memberikan pengertian tetang produk, regulasi dan pengawasan tetang keuangan syariah.
Workshop ini dilakukan sebagai langkah awal untuk membentuk lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) berbasis pesantren di pondok tersebut.
“Untuk SDM, di sini ada santri senior dan pengasuh yang sangat suport. Dari segi Infrasruktur, di sini juga ada universitas, gedung dan sarana prasarana sangat mendukung, selain itu di sini juga dekat masyarakat sekitar dan pasar, sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat sekitar dan pesantren,” ucap Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Departemen Perbankan Syariah OJK, Dr. Setiawan Budi Utomo.
Menurut Setiawan, LKMS pondok pesantren dapat menjadi basis kebangkitan ekonomi umat, sehingga dapat menopang ekonomi nasional.
“Pesantren itu punya alumni atau santri yang tersebar di seluruh indonesia, selain itu santri itu punya mental yang baik karena sudah ada didikan tirakat di pesantren. Jadi OJK optimistis pengembangan ekonomi syariah di pesantren bisa berjalan baik,” ucapnya.
“LKMS itu hampir mirip koperasi, tetapi jika koperasi itu yang mengawasi dinas koperasi, kalau LKMS langsung dari OJK,” ungkap Reza Azizi atau yang biasa disapa Gus Reza Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam.
Menurut Gus Reza nantinya pihaknya akan mengambil LKMS berbasis pesantren. Terlebih lagi di wilayah Tapal kuda masih belum ada.
“Dalam hal ini kami akan berusaha untuk mendapatkan hal itu. Dan untuk mengawalinya kita adakan acara seperti ini,” ucapnya.
Menurut Gus Reza, LKMS sendiri nantinya tidak akan menggunakan sumber dananya dari APBN, tetapi dari para donatur dan CSR yang nantinya akan dibagikan ke pondok dan pengelolaanya diserahkan ke pondok.
“Yang jelas kita akan dorong semaksimal mungkin agar LKMS ada, karena selain bisa membantu warga, hal ini juga aman, karena nantinya akan menggunakan sistem tanggung renteng, yaitu jika ada satu nasabah yang tidak membayar maka hal itu akan ditanggung oleh anggota, jadi benar benar aman,” kata Gus Reza. (*)