
IAIDA – Pelatihan pranikah yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bidang gender dan anak berjalan lancar. Acara yang bertempat di ruang F.5 dan F.6 tersebut, telah dilaksanakan pada Senin (26/02) hingga Selasa lalu.
Training itu diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi IAIDA semua angkatan dan prodi. Akan tetapi jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tersebut dibatasi hanya 30 orang saja.
Acara yang mengusung tema Penguatan Keluarga Untuk Mencetak Generasi Yang Berkualitas tersebut, tidak dipungut biaya sedikit pun. Bahkan, para peserta mendapatkan fasilitas dari panitia ketika kegiatan dimulai. seperti, mamiri, sertifikat dan tentunya ilmu yang bermanfaat.
Latar belakang diadakan kegiatan, karena banyaknya angka perceraian yang cukup tinggi, terutama wilayah Kabupaten Banyuwangi yang salah satu pemicunya fenomena pernikahan anak dibawah umur dan tentunya belum ada kesiapan untuk melanjutkan jenjang pernikahan.
Terdapat empat sesi selama dua hari peserta mengikuti training. Pada hari pertama, materi tentang pernikahan dalam perspektif islam oleh bapak M. Imam Haudli, M.Si. dan manajemen finansial keluarga oleh bapak M. Alaika Nasrulloh, M.Th.I.
Selanjutnya pada hari kedua, materi terkait Psikologi pernikahan oleh ibu Mariatul Qibtiyah, M.Pd dan komunikasi antara suami dan istri oleh ibu Zulfi Zumala Dwi Andriani, M.A. hanya saja saat pelasksanaannya jadwal pelatihan bergantian antara putra dan putri.
Menurut Ahmad Dzulfikar panitia sekaligus presiden BEM IAIDA mengatakan, “Kegiatan pelatihan pranikah ini diadakan agar kita mampu mengukur seberapa jauh kesiapan untuk melanjutkan pada jenjang pernikahan. Terutama bagi mahasiswa IAIDA”. Tuturnya. (FAM)