MADRASAH BARAT LT. 2 – Angkatan pertama Ma’had Aly Darussalam Sabtu (09/10) kemarin mengikuti wisuda yang terlaksana di Gedung Madrasah Lantai 2. Pemilihan tempat ini disebabkan masih adanya pandemi. Pelaksanaan dari wisuda ini juga tetap menetapkan protokol kesehatan yang ketat.
Wisuda perdana ini bertujuan untuk mengukuhkan para mahasantri yang sudah mengikuti kuliah selama 8 semester, mengerjakan risalah ilmiah (skripsi), juga mengikuti Sidang Munaqosyah yang akhirnya direvisi.
Pada awal masuk Ma’had Aly, jumlah mahasantrinya ada sekitar 24 santri. Namun karena adanya seleksi alam, maka yang mampu bertahan sampai wisuda hanya ada 16 santri saja. Mereka terdiri dari 13 putra dan 3 putri.
Wisuda ini juga sangat sakral sekali. Karena hampir seluruh tamu undangan merupakan dewan pengasuh yang ada di pondok pesantren Darussalam. Selain itu seluruh kepala sekolah seluruh unit juga diundang, serta para wali mahasantri pun ikut dalam acara tersebut. Bahkan Lembaga pemerintahanan juga diundang yakni dari Kemenag banyuwangi.
Para Mahasantri tersebut dikukuhkan oleh Civitas Akademika Ma’had Aly Darussalam. Agus Zainul Mun’im selaku Mudir Ma’had Aly, kemudian Agus H. Bahrul Ulum dan Agus Supriyadi yang menjabat sebagai Naib Mudir 1 dan 2, serta Agus H. Muhammadun Aslam yang menjadi Senat di Ma’had Aly Darussalam. Wisuda ini diketuai oleh Bapak Nizam Fahmi yang merupakan salah satu dosen di Ma’had Aly Darussalam.
Persiapan wisuda juga sudah di rancang sekitar 2 minggu sebelum pelaksanaan. Namun untuk pendekorasian tempat prosesinya baru dilakukan dua hari sebelumnya. Walau begitu Gedung madrasah barat yang awaknya terlihat biasa, kemudian diubah menjadi tempan yang sangat menawan dan elegan. Hal ini tak lepas dari bantuan DEMA atau sebutan dari BEM yang ada di Ma’had Aly. Juga mengundang pendekor acara dari Kalibaru.
Adapun ketua Dema saat ini yaitu Ust. Sholeh Mubarok, beliau menggantikan posisi dari Ust. Afrizal Zulkarnain yang merupakan salah satu wisudawan. Dalam setiap acara sudah pasti ada sambutan dari berbagai instansi yang berperan, tak kercuali pada wisuda itu. Yang pertama sambutan dari Agus Ahmad Kanzul Fikri S.Ag. yang merupakan salah satu perwakilan wisudawan. Dilanjutkan oleh Mudir Ma’had Aly yakni Agus Zainul Mun’im.
Setelah itu sambutan dari perwakilan kemenag Banyuwangi, yang kemudian dilanjutkan oleh Kabid Pendidikan PonPes Darussalam, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at. Dan sambutan terakhir dari pengasih pondok pesantren Darussalam, KH. Ahmad Hisyam syafa’at S.sos. dan di tutup dengan pembacaan do’a. Adapun untuk Mahasantri yang sudah lulus, dari mereka ada yang menjadi staf di Ma’had Aly, menjadi guru, dan lain-lain.
“Saya senantiasa di pertemukan dengan orang-orang yang secara ngak langsung mengingatkan saya masih bodoh. Ketika saya melihat keilmuan dosen-dosen saya yang luar biasa, itu seakan membentak saya bahwa saya masih bodoh, perlu membaca buku yang banyak. Karena kalau mengandalkan di Diniyyah saya akan bertemu dengan orang-orang dibawah saya secara keilmuan.
Tetapi kalau bertemu dengan dosen saya merasa bahwa hidup itu masih Panjang, belajar itu adalah proses yang tak akan pernah usai.” Ungkapan dari Ust. Syamil Basyayif S.Ag. saat ditanya tentang hal paling berkesan selama menjadi Mahasantri. Beliau juga menjadi wisudawan terbaik pada rapat senat terbuka wisuda Angkatan ke-01 Ma’had Aly Darussalam. (Rdt)