PONDOK DARUSSALAM – Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung kembali mengadakan Haul Masyayikh yang merupakan agenda tahunan pada Senin (01/03) kemarin. Masjid lantai satu menjadi panggung utama untuk pengajian haul. Konsep penataan panggung kali ini bisa dibilang tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Karena memang merupakan permintaan dari para pengasuh.
Yakni hanya dirias dengan menggunakan kain atau kelambu-kelambu yang berwarna putih. Itupun tidak menggunakan sterofom seperti sebelumnya. Kosepnya sendiri disamakan dengan penataan yang ada di makam KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Begitu juga dengan Ndalem Kesepuhan.
Untuk penataan tamu dikarenakan masih dalam kondisi pandemi maka dibuat Social Distancing. Selain itu alasan di beri jarak yaitu karna ini merupakan acara live streaming yang di tonton oleh seluruh alumni dan wali santri di seluruh daerah.
Oleh sebab itu pengurus meletakkan para santri putra di masjid lantai dua, luar masjid, serta di asrama-asrama yang bisa memuat banyak santri seperti asrama Al-Hikmah dan Al-Ghozali. Adapun untuk tamu yang diundang berjumlah sekitar 350 sampai 400 orang. Meliputi 100 kyai, 100 ibu nyai, 50 tokoh masyarakat, 50 guru, 50 Al-Adab, dan lainnya keluarga Bani Karto.
Tamu yang diundang pun hanya berkisaran di daerah Banyuwangi saja. Namun untuk para Kyai dan Bu Nyai ada yang berasal dari luar Banyuwangi. Tetapi jika ada alumni yang datang maka di tempatkan di makam pendiri.
Haul tahun ini merupakan kali pertama dengan mengunakan sistem virtual, yang di siarkan diberbagai media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. Selain itu juga disiarkan lewat aplikasi zoom untuk para alumni, yang sudah dikoneksikan dan siap untuk menerima sekitar 50 tempat.
Dan para alumni tersebut sudah berkelompok-kelompok misalnya di Manokwari, Tulang Bawang, Nganjuk, dan lain sebagainya. Haul ini juga disiarkan lewat stasiun TV, seperti Banyuwangi TV dan radio Bintang Tenggara.
Agenda acara pun dimulai dari malam yakni Khataman Al-Qur’an bersama pengasuh. Kemudian paginya ba’da Subuh dilanjutkan pembacan Shimtutduror yang dipimpin langsung oleh KH. Ahmad Mubasyir Syafa’at, dan setelah itu pengajian haul yang dibuka dengan pembacaan Maulid Habsyi oleh aggota Liwa’ul Muriddin.
Pembacaan ayat suci Al-qur’an pun dibawakan oleh salah satu alumni yaitu ustadz Mat Hasyim namun diganti dengan salah satu alumni dari Solo. Untuk tahlil Dipimpin oleh pengasuh PP Darustafa’ah Kesilir yakni KH. Zakaria.
Dan dilanjutkan pembacaan Dzikrussyafaa’ah oleh KH Muhammad Hasyim syafa’at. kemudian sambutan-sambutan, yang mana langsung dibawakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Darussalam KH. Ahmad Hisyam Syafa’at dan KH. Nur Hadi pengasuh PP. Darul Huda Karangtemplek. Dan diakhiri Mau’idloh Hasanah oleh KH. Abdulloh Syamsul Arifin pengasuh PP. Darul Arifin jember.
Setiap pengurus pun berperan aktif dibidangnya masing-masing, seperti pengurus pesantern yang sudah menyiapkan matang-matang untuk acara pengajian haul. Keamanan yang menjaga di sekitar pondok dan bagian parkir.
Dan beberapa santri yang kelas diniyah sudah tinggi pun ikut membantu dengan menjadi peladen. Adapun penerima tamu yaitu dari pihak kepala sekolah, pengurus Yayasan, dan beberapa anggota Al-Adab. Al-Adab diikut sertakan karena pihak tersebut banyak mengenal tamu-tamu dari kalangan kyai.
Adapun kendala haul tahun ini yaitu tidak sebanyak tahun sebelumnya, dikarenakan para pengurus sudah terbiasa menghadapi haul yang lebih besar. “Kendala nya seperti sulit memprediksikan jumlah tamu yang datang, mungkin juga karena kita baru pertama kali zoom, dan pengondisian itu sendiri”, tutur Bapak Rohman Hidayat selaku ketua paitia haul.
Harapan untuk haul tahun berikutnya jika sudah normal yaitu untuk mengembangkan di bidang media nya, karna banyak alumni dari luar jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yangjuga ingin ikut menyaksikan.
Kepengurusan utama haul tahun ini pun hanya berasal dari Badan Pengurus Harian Pesantren saja, selain itu juga dibantu dari pihak tahfidz Al-Mujahidin dan Asrama Munzalan Mubarokah. Untuk masalah Streaming dan kamera pondok bekerjasama dengan pihak NU Online, dikarenakan untuk peralatan streaming di pondok ini masih kurang.
Ada juga dari pihak stasiun televisi yaitu Bapak Anshori yang turut membantu. Dan untuk Sound berasal dari pihak pondok sendiri. “ketika acara yang khusus pengasuh kita ya kalau bisa harus Khidmat, ya nanti kembalinya kepada diri kita. Dan kalau untuk teman-teman jika ada kesempatan menjadi kepanitian ya ikut saja, karna nanti insyallah dapat barokah dari Mbah yai”, pesan dari Bapak Rahmna Hidayat. (rdt)