Al – Multazam – Mega meredup, butiran tetes hujan sedikit demi sedikit mulai mengguyur bumi Blokagung. pada malam Selasa (13/11) Kondisi asrama Al-Multazam kali ini ramai tidak seperti malam Selasa biasanya. Karena para santri yang rutin mengikuti lalaran di pondok pusat, kali ini terpaksa harus melaksanakannya di asrama, agar rutinan lalaran tetap diadakan.
Lantunan demi lantunan nadzhom tertandas dari lisan para santri, dengan semangat dan kompak serta iringan pukulan kempleng membuat rana sunyi hujan yang membosankan menjadi ramai dan menyenangkan. Mulai dari kelas satu Ula sampai kelas tiga Ula semua ikut melaksanalan kegiatan ini. Tak ketinggalan pula para pengurus asrama juga ikut memeriahkannya, meski mereka sudah tingkatan Al Fiyyah, bahkan lebih dari itu. Adzan Isya’ mulai terdengar, hingga lalaranpun berakhir dan dilanjutkan sholat Isya’.
Usai sholat isya’ namun hujan tak kunjung berhenti tapi apa daya waktu diniyah telah tiba, semua warga Al Multazam terpaksa harus menerobos hujan hingga sampai dikelasnya diniyyah masing masing. Hingga bel pulang madrasah diniyyah berkumandang namun Hujan tetap belum mereda dan terlihat banyak para santri yang basah kuyup karena berlarian menerjang derasnya hujan. “Hal ini adalah momen yang tak akan pernah bisa terlupakan” ucap salah seorang warga asrama Al Multazam. (cay)