PONDOK PUTRA – Untuk memperingati Hari Raya Idul Adha Pondok Pesantren Darussalam setiap tahunnya selalu mengadakan berbagai perlombaan. Seperti halnya lomba akademik maupun non akademik, beberapa perlombaan pada tahun ini juga sudah mulai terlaksana. Lomba takbiran antar asrama merupakan lomba yang pertama kali terlaksana dari rangkaian perlombaan pada tahun ini.
Dengan mengusut tema yang sangat unik, yang mana berdasarkan keadaan dan kondisi saat ini yakni pandemi, Seruan Takbir Sebagai Peningkat Iman dan Imun dimasa Pandemi, dipilih sebagai tema yang cocok untuk tahun ini. “Lomba takbir pada tahun ini cukup meriah, pasalnya antusias dari para santri sangat diluar ekspektasi panitia”. Ujar wakil ketua III ketika ditanya selepas acara lomba.
Juri pada tahun ini berjumlah empat dewan juri, Bapak Rofiqi, Bapak Munawwar, Bapak M. Daiyudin Fata dan Bapak Riza Azizi. Yang mana setiap dewan juri memiliki tugas tersendiri untuk menilai perform yang disuguhkan oleh perwakilan asrama. Setiap asrama diberi waktu 7 menit untuk tampil dengan semaksimal mungkin.
Saking antusias nya para santri, setiap asrama yang maju untuk lomba, perwakilan asrama memiliki suporter masing – masing yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti suporter yang berasal dari asrama Al – Fajar, salah satu warga tampil percaya diri dengan membawa bendera khas Al – Fajar serta menggunakan pakaian medis covid – 19 lengkap.
Tidak hanya para santri yang turut riuh dalam lomba tersebut, tetapi para dewan juri juga tampak turut larut menikmati perlombaan takbir tahun ini. Ketua III yakni Bapak Hisyam Syafa’at mengutus wakilnya untuk menjadi ketua panitia pada acara lomba takbir kali ini, yakni Bapak Fahmi Nasri.
Perlombaan tahun ini bisa dibilang cukup lancar karena dari asrama sendiri juga kompak mengikuti perlombaan ini, hanya satu asrama yang tidak mengikuti lomba pada tahun ini, yakni asrama Al – Mujahidin, “belum diketahui apa alasan sampai nggak bisa ikut lomba”. Sahut bapakGanjur yang merupakan laqob dari wakil ketua III tersebut.
Acara cukup lancar karena ketika ketua panitia ditanyai soal kendala beliau memberikan pernyataan bahwa sangat minim sekali terjadi kendala pada saat acara maupun persiapan acara, “Hanya agak sulit memberikan surat tembusan terkait kebutuhan lomba, seperti sound, tarop dan pentas”. Tambah bapak Ganjur yang juga pengurus asrama Al – Muawwanah.
Selain itu, setiap asrama yang dipanggil tidak molor atau tidak membuang – buang waktu ketika perlombaan berlangsung, sehingga acara selesai tidak terlalu larut malam. Biasanya perlombaan pada tahun – tahun sebelumnya selesai hingga pukul 02.00 dini hari, untuk tahun ini perlombaan selesai cukup singkat yakni pukul 00.30 WIB.
Akhir acara Bapak Rofiqi yang merupakan juri langganan yang selalu membuat lebih meriah acara mengumumkan juara lomba takbir. Juara pertama diraih oleh asrama Al – Munawwaroh, juara dua asrama Al – Ukuwwah dan juara tiga asrama Khulusunnajah. (hmd)