MADRASAH DINIYYAH AL AMIRIYYAH Guna melatih mental calon mutakhorizin, baik tahun ini maupun tahun depan, Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah (MADINA) kembali melaksanakan agenda tahunan yaitu praktik pengalaman lapangan (PPL).

Beberapa bulan lalu, kelas 2 ulya sukses melaksanakan PPL tersebut, yang berlangsung selama kurang lebih 4 minggu. Kini, giliran kelas 1 ulya yang melaksanakan praktik tersebut yang sekarang sudah memasuki minggu ke-2.

Praktik dilaksanakan di kelas 2 sampai 4 ULA. Berbeda dengan kelas 2 ulya, jumlah tatap muka siswa kelas 1 ulya lebih sedikit. Hanya ada 3 minggu pada PPL kali ini, sedangkan setiap siswa di beri waktu 1 minggu untuk mengajar.

Setiap 1 minggu ada 2 praktikan yang mengajar di satu kelas. Para praktikan menggunakan cara mereka sendiri untuk mengajar, ada yang  melakukan permainan, bercerita, lalaran, atau bahkan berkenalan dengan muridnya satu persatu.

Berbagai karakter praktikan terlihat ketika mereka mengajar, ada yang suka gurau, tempramental, dan ada juga yang hannya monoton pada pelajaran. Ada tradisi yang terus melekat pada kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL), yaitu mayoran.

 Siswa yang PPL dituntut untuk memberikan tasyakuran pada kelas tempat ia praktik. Bermacam macam cara yang dilakukan oleh praktikan untuk memberikan mayorannya kepada kelas tersebut. seperti yang dilakukan oleh kang Fikri yang praktek di kelas 4F ULA.

Ia memberikan 3 buah amplop yang berisikan uang dengan jumlah yang berbeda. Perwakilan kelas disuruh maju dan mengambil 1 buah amplop untuk kelasnya, tetapi ia mendapatkan isi amplop dengan nominal terkecil.

“ berarti perwakilan kalian ini kurang beruntung, sebenarnya ada nominal yang lebih besar diantara 2 amplop yang lain ini “, ujar praktikan yang juga ketua MPK tersebut. Begitulah salah satu cara pintar praktikan untuk menghemat pengeluaran, dan masih banyak lagi cara yang dilakukan oleh praktikan-praktikan lainnya.(ak)