AUDITORIUM KH. MUKHTAR SYAFAAT – Kajian bedah buku yang berjudul Hadrah Nyai sukses dilaksanakan pada hari Senin (29/08) kemarin. Kajian tersebut dihadiri oleh puluhan santri dengan mengusung tema bedah buku kumpulan puisi hadrah nyai. Pemateri bedah buku dilakukan oleh dua orang yakni sang penulis buku hadrah nyai yaitu Badru Shaleh dan ning Zulfi Zumala. Dan juga turut mengundang dua pengasuh pondok pesantren Darussalam yakni ibu nyai Hj. Handariatul Masruroh dan agus H. Muhammadun Aslam. Pada awalnya acara di mulai dengan sambutan ibu nyai Hj. Handariatul Masruroh, setelah itu acara dilanjutkan dengan materi, kemudian sesi tanya jawab, lalu diadak sesi baca puisi yang di awali oleh penulis buku hadrah nyai yaitu Raedu Basha, dan di akhiri dengan sesi foto bersama narasumber. Waktu acara di mulai pada jam 09.00 WIB dan selesai pada pada pukul 12.00 dengan peserta perwakilan unit sekolah, guru, mustahiq madrasah diniyyah, pengurus MKD, dan juga santriwati yang jumlah nya lebih banyak dari jumlah santri putra.

Para pemateri menerangkan cukup banyak ilmu-ilmu yang harus dikuasai santri, salah satunya ilmu sastra. “di pesantren tidak hanya mengaji saja, akan tetapi kita juga harus belajar sastra” ujar ning Zulvi Zumala. Beliau menganggap bahwa belajar ilmu sastra itu sangat penting bagi santri, karena melihat banyaknya penulis sastra pada zaman dulu yang diyakini semua penulisnya berasal dari pesantren. Begitu juga pesan dari Raedu Basha “kita berdakwah bukan hanya di daerah ramai, akan tetapi kita juga bisa berdakwah di daerah sunyi”. Beliau mengucapkan kata berdakwah di daerah sunyi yang berarti kita berdakwah dengan menulis. (yfs)