MADRASAH BARAT –Setelah pembacaan prosedur pemulangan santri yang disampaikan oleh KH. Aly Asyiqin, Sabtu (28/03) lalu Organisasi Daerah (ORDA) Ikatan Santri Santri Asal Sumatra (IKSAS) mengadakan sosialisasi pemulangan yang bertempat di Madrasah Barat lantai II. Hampir seluruh santri asal sumatra mengikuti sosialisasi yang diadakan setelah sholat Isya’ tersebut.

Meskipun pemulangan dianjurkan menggunakan jalur udara, namun ORDA IKSAS tersebut membagi jalur pemulangan menjadi dua jalur, yaitu jalur darat menggunakan bus yang akan dijadwalkan pada tanggal 9 April mendatang sedangkan jalur udara menggunakan pesawat terbang yang dijadwalkan tanggal 5 April. Dalam perjalanan pulang, santri diharapkan tetap dalam rombongan dan tidak dianjurkan pulang sendiri-sendiri.

Kebijakan dari Yayasan Pondok Pesantren Darussalam awalnya dipulangkan pada tanggal 10 April, tetapi di Sumatra sendiri banyak kabar bahwa di kemudian hari semakin parah. Oleh karenanya untuk itu pengasuh memberi instruksi agar pemulangan nya dipercepat. Jumlah keseluruhan santri yang mengikuti pemulangan baik putra maupun putri yakni sekitar 700 santri. Untuk panitia pemulangan sendiri, diambil perwakilan dari daerahnya masing-masing, dari Lampung sampai Batam.

Tujuan sosialisasi tersebut adalah untuk memahamkan para santri betapa pentingnya pulang ke kampung halaman masing-masing. Perbedaan mudik tahun kemarin dengan sekarang yakni. “Mudik tahun-tahun kemarin adalah momen liburan, tahun ini bukan momen liburan melainkan perpulangan. ” Ucap Bapak Arjun Rohmatulloh selaku ketua ORDA IKSAS putra. Dalam pemulangan ini santri diharapkan pulang semua karena jika masih tetap di pondok maka akan menjadi tanggungan pengasuh. “Biasanya dalam perjalanan singgah ke tempat wisata Religi, sekarang tidak boleh harus sampai ke tujuan langsung.” Tambahnya.

Dan diperbolehkan berhenti hanya untuk keperluan sholat dan buang hajat, bahkan makan pun ditanggung panitia didalam bus. Dalam sosialisasi berlangsung, panitia membahas terkait dengan mekanisme pemulangan santri. Sebelum melakukan perjalanan pulang, panitia membutuhkan surat izin dari Kepolisian Resort (POLRES). Meskipun persiapan mudik sangat mendadak, dari panitia sendiri sudah menyiapkan dengan maksimal.

”Dengan manajemen efektif, meskipun hanya sepuluh hari persiapan, insya’ Allah panitia bisa menyanggupi.” Ujar bapak Arjun. Biasanya mudik untuk jalur darat, hanya membutuhkan 7 sampai 8 bus, kemungkinan pemulangan tahun ini bisa sampai 12 lebih. Kendala yang ditakutkan oleh panitia, jika ada di beberapa daerah sudah melakukan upaya lock-down sehingga panitia belum mengerti dari dari kebijakan masing-masing daerah. Untuk pemesanan tiket pesawat harus mengurusi lebih awal sebelum mudik, karena sifatnya langsung. Sedangkan untuk pemesanan tiket bus, pemesanan bisa di cicil mulai sekarang sampai terakhir pelunasan tanggal 5 April.

Persyaratan santri sebelum harus lunas syahriyyah terlebih dahulu serta harus jaga kesehatan. Fasilitas yang diberikan kepada santri berupa masker, antiseptik. Harapan ketua Orda IKSAS sendiri agar santri bisa memenuhi prosedur pembayaran secara rapi, juga bisa mematuhi peraturan yang ditetapkan. Selain itu, juga harus bisa menjaga kesehatan diri masing-masing. Untuk wali santri, tidak diperkenankan mengambil kebijakan masing sendiri dan harus tetap mengikuti aturan pesantren. “Dan semoga kebijakan yang disana tidak seseram yang kita bayangkan.” Pungkas bapak Arjun.(hmd)