AULA – Makan santrisalah satu hal yang tidak boleh terlewatkan bagi para santri. Setelah menyelesaikan pembacaan tahlil bersama atau khataman di Maqom, terlihat wajah ceria mereka tak sabar menunggu sepiring nasi rawon untuk di santap. Agenda ini diawali dari Asrama Al-Multazam, Al-Firdaus, dan Al-Ahqof pada sore hari pukul 16.00 WIS.

Para santri harus antri dengan baris tanpa melebihi batas satir. Panitia peladen mulai beraksi membagi tugas. Ada yang sebagai pengamat, pembagi, pengisian, dan pengambilan piring kotor. Kendala yang dialami dari panitia, jika ada santri yang mengambil nasi lebih dari jatahnya. Terkadang panitia yang bertugas sebagai pengamatpun masih saja kebobolan.

Sehingga hal ini di antisipasi dengan cara, panitita mencatat total nasi setiap asrama dalam papan informasi, dan menghitung kekurangannya. Sehingga panitia dapat mempersiapkan jatah nasi untuk acara selanjutnya. “Semoga para santri gak ada yang ngambil melebihi jatah, ono’o mugi mugi yo cukup” tutur salah satu panitia. (cay)