Madrasah Diniyyah Al Amiriyyah adalah lembaga pendidikan yang berbasis islam, untuk mempelajari kitab kuning dan ilmu agama islam.Bahkan Madin ini menjadi kiblat Madrasah Diniyyah yang ada di Banyuwangi.
Hal ini dibuktikan melalui perhelatan RMI yang menjadi juara bertahan, namun tak cukup segitu saja. Akan tetapi juga ingin menyetarakan kuwalitas siswanya dengan pondok-pondok elit di Jawa. Sehingga nantina menumbukan bibit unggul untuk generasi di masa depan.
Maka dari itu pengurus MADINA baru-baru ini membuat progam kelas unggulan untuk tingkat Wustho. Dengan cara seleksi melalui tes dari 250 siswa hanya diambil 36 siswa bagi kelas satu serta terdapat 50 siswa yang lulus seleksi.
Perbedaan yang cukup signifikan pun terlihat antara kelas unggulan dan reguler. Dari mata pelajaran yang diajarkan saja pada kelas unggulan lebih banyak praktik membaca kitab, dan jam pelajaran diniyyah pada siang dan malam.
Tujuan lain dari adanya kelas unggulan ialah agar siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata mempunyai wadah sehingga dapat belajar dengan kompeten. Selain itu nantinya siswa-siswa unggulan akan menjadi bibit-bibit mahasantri di Ma’had Aly.
Target yang dicanangkan pun tak biasa. Untuk kelas 1 harus hafal 500 nadhom sedangkan untuk kelas 2 wustho harus hafal 1002 nadhom Alfiyyah Ibnu Malik dan tentunya berserta pemahamannya. Selain itu mereka juga harus bisa membaca kitab dengan lancar.
Sebenarnya program tersebut telah lama digagas oleh ustadz Abdul Hamid dan ustadz Yunus Zamrozi, namun baru pada tahun ini terealisasikan. Adapun kepala sekolah ustad Ufiq Husaini dengan dewan mustahiq untuk kelas unggulan ialah ustadz Akhyar Syafaat (1 B Wustho), ustadz Nur Ahsan (1 C Wustho), ustadz Sirojul Umam (2 B Wustho), dan ustadz Abdullah Hamid (2 C Wustho).