MASJID DARUSSALAM – Setelah semua persiapan telah usai dipersiapkan oleh para panitia, beribu-ribu santri berbondong-bondong memenuhi masjid dan halaman Pondok Pesantren Darussalam putra. Seperti biasanya setiap 11 Rabi’ul Akhir PP. Darusslam memperingati haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani.
Selasa malam (18/12) peringatan haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang ke 879 yang dihadiri oleh para jajaran pengasuh PP. Darussalam, santri, dan para masyarakat sekitar pondok bahkan tamu undangan seperti halnya KH. Bahrul Muttaqin Pengasuh PP. Al Mubarok Pajen, Sempu.
Tak lama setelah senandung sholawat oleh grup Ashabussafa’ah usai acara tersebut dibuka dengan pembacaan Al Fatihahyang dipimpin oleh kang Ihsan selaku pembawa acara tersebut. Setelah itu sambutan atas nama pengasuh PP. Darussalam oleh KH. Dr. Abdul Kholiq Syafa’at, M.A. Beliau menceritakan pengalaman ziarah beliau dimakam Shultonul Auliya’syekh Abdul Qodir Al Jailani.
Setelah mendengar sambutan yang membuka wawasan tersebut, para santri juga seksama mendengarkan mau’idhohdari KH. Bahrul Muttaqin Pengasuh PP. Al Mubarok Pajen, Sempu. beliau menerangakan bahwa haul adalah suatu pekerjaan dimana untuk mengingatkan kepada orang yang masih hidup akan kebaikan yang telah dilakukan oleh tokoh yang di hauli.
Setelah kalam hikmahtersebut, KH. Muhammad Hasyim Syafa’at memimpin pembacaan Manakibul akbar dan diikuti oleh seluruh hadirin yang ada. Tak ketinggalan pula sebelum pembacaan manakib tersebut Beliau menerangkan bahwa acara ini merupakan wadhifah dari Almaghfurlah KH. Mukhtar Syafa’at.
Setelah pembacaan manakibul tersebut Ashabus Syafa’at yang telah mengeluarkan pesonanya pada pra acara tersebut, kembali beraksi dengan melantunkan sholawat pada mahalul qiyam dan seluruh hadirinpun berdiri sambil melantunkan sholawat.
Selang berapa menit kemudian KH. Masykuri Nashirun memimpin doa dan diikuti dengan seruan amin dari para hadirin. Berakhirnya do’a berakhir pula acara tersebut, para santri pun kelihatan bahagia karena sudah menjadi kebiasaan setelah acara peringatan haul shultonul auliya’ pasti kamar mereka mengadakan tasyakuran dengan membuat tumpeng yang akan mereka santap setelah acara tersebut.(ils)