MADRASAH BARAT LANTAI 2 – Dakwah adalah komponen yang amat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu kita sebagai santri dituntut untuk memiliki kemampuan berdakwah yang membuat para pendengarnya terkesima akan materi yang dibawakannya. Semua metode berdakwah itu pastinya kita pelajari terlebih dahulu sebelum kita mendakwahkanya kepada masyarakat agar mudah untuk dicerna oleh mereka.
KODASA (Korps Dakwah Santri) malam Jumat (09/11) kemarin mengadakan Talkshow Dakwah yang mengundang alumni Pondok Pesantren Darussalam yang sudah menjadi “orang terpandang” di masyarakatnya. KODASA kali ini mengundang Kyai Muhammad Muchid alumni Ponpes Darussalam tahun 2011.
Talkshow ini bertemakan “Revitalisasi Santri Gen Z Bermasyarakat Ala Blokagungan” yang mana peserta dalam talkshow ini diperuntukkan untuk orang yang sudah bisa berpikir kritis, seperti para mutakhorijin, kepala asrama, pengurus pesantren, semua lingkup ketua lembaga, dan sebagainya. Namun selain para mutakhorijin, peserta yang masih diniyyah ataupun sekolah juga bisa mengikutinya tetapi dibatasi SLTA keatas.
KODASA mengadakan Talkshow, bukan seminar karena “Talkshow ini dialognya lebih aktif, serta potensi ngantuk peserta dapat diminimalkan” Ujar ketua KODASA Ust. Yurdha Bachtiar. Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh MC Mudhofar Sulton Mas’ud, kemudian dilanjutkan dengan qiro’ah yang dibawakan oleh Saudara M. Afif. Dilanjutkan sambutan ketua pengembangan Agus Muhammad Ishaq beserta dengan ketua 3 yakni Ust. Toni Arianto.
Disambung puncak acara, Talkshow Dakwah bersama Kyai Muhammad Muchid beserta 3 finalis yakni Ust. Agus Himami Baydarus, Ust. Agus Sholeh Mubaroq, dan Ust. Siddiq Purnomo. Host pada acara Talkshow ini adalah Ust. Muhammad Jauhrul Fatoni, dan Ust. Yurda Bachtiar.
Dalam Talkshow Dakwah ini, Narasumber lebih menekankan berbagi pengalamannya dalam kancah dunia berdakwah. Kyai Muhammad Muchid selaku narasumber juga mempunyai pengalaman di pondok pesantren darussalam sebagai kepala asrama, wakil kepala madin, pengurus pesantren dan juga penggagas pertama MBAD (Majelis Bimbingan Alquran Darussalam).
Beliau dalam Talkshownya mengatakan “Santri itu berdakwah sesuai skilnya”. Karena santri itu nantinya pasti dibutuhkan oleh masyarakatnya, sehingga santri juga dituntut untuk berdakwah sesuai dengan skillnya masing-masing. Beliau juga menambahkan “Kebaikan itu tetap baik sampai akhir kiamat, jadi jangan takut!”. Kadang kita memberi tahu orang suatu kebaikan namun kita tidak melakukan kebaikan tersebut atau lebih sering kita sebut “Jarkoni”.
Ust. Agus Sholeh Mubarok sebagai finalis juga menambahkan kutipan dari website NU Online yang isinya “Dakwah itu seharusnya mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, mendidik bukan membidik, membina bukan malah membinasakan”. Jangan sampai kita berdakwah malah memukul dan sebagainya.
Dalam Talkshownya Kyai Muchid juga menambahkan “Dakwah itu bisa, karena sudah biasa”. Karena dalam berdakwah mental kita itu ibarat “Pisau yang diasah satu kali bisa memotong daun, diasah dua kali bisa memotong tangkai, dan seterusnya” Ujar Ust. Agus Sholeh Mubarok. Mental kita itu ibarat pisau, semakin diasah semakin kuat.
Untuk mensukseskan acara, panitia menyiapkanya jauh-jauh hari, terhitung acara ini berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Para peserta juga terlihat semakin termotivasi setelah mengikuti acara Talkshow ini. (Nzf/Eka)