SURABAYA – Aula Salsabila Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sabtu (14/03) lalu didatangi penggiat media NU dan pesantren se-Jawa Timur. Acara yang dinamakan Halaqoh Media se-Jawa Timur ini tak sembarang orang boleh masuk. Hanya peserta terdaftar serta membawa surat rekomendasi saja yang boleh masuk.

Acara ini berawal dari keresahan umat akan beredarnya media yang menciptakan hoax dan konten radikalisme serta terorisme sehingga PWNU Jatim mengadakan halaqoh tersebut. Halaqoh ini sendiri merupakan serangkaian kegiatan hari lahir (harlah)NU ke-97 yang menyeret sekitar 170 peserta. Dan lebih dari 20 pesantren ikut andil dalam kegiatan bergengsi tersebut.

Peserta tiap lembaga diperbolehkan mendaftar maksimal 2 peserta. Dalam kegiatn tersebut, Yayasan Pondok Pesantren Darussalam mendelegasikan 2 peserta yakni bapak Fahmi Nur Fuad perwakilan dari Multimedia Darussalam dan Fatkhur Rohman perwakilan dari Pers Darussalam.

Melalui halaqoh tersebut, PWNU Jatim menghimbau kepada Media Nu dan Pesantren se-Jawa Timur untuk saling berkolaborasi menciptakan konten yang baik dan bermanfaat. “Saat ini media bukan era kompetisi melainkan era kolaborasi sudah saatnya kita membangun Nahhatul Ulama media” ujar H. Ahmad Najib A. R. selaku pemateri dalam acara tersebut.

Selain H. Ahmad Najib A. R. Selaku ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr  NU Jawa Timur.Acara yangdisajikan dalam bentuk diskusi tersebut juga hadir para nahdyiyin yang ahli dalam bidang media seperti Riadi Ngasiman (Pimpinan Redaksi Majalah Aula),KH. Faris Khoirul Anam (penulisbuku fiqih media sosial),Hamdan Hamedan (CEO Kesan), H. Arief Afandi (CEO ngopibareng.id), Sururi Arumbani (Crew TV 9 Nusantara), dan Saifullah Ibnu Hawaii (Ka. Biro Nu Online Jatim).

Forum semakin menarik setelah para perwakilan peserta diberikan kesempatan berbicara. Mereka memberikan kegigihan dan tekadnya yang besar dalam bermedia mengembangkan ajaran Nahdahtul Ulama. Seperti yang disampaikan oleh kangRouf selaku ketua komunitas admin media pondok se Jatim “kami sudah membuat komunitas dari perkumpulan admin media pesantren se-Jawa Timur. Serta sudah membuat komunitas yang kami beri nama pondok Jatim dan akun instagram pondokJatim. Komunitas ini bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui pesantren pesantren yang ada di Jawa Timur” ujarnya.(fr)