AULA A4– Lembaga Publikasi pondok pesantren Darussalam Putri Utara kembali mengadakan acara bedah buku bertajuk islami yakni ‘‘Hadrah Nyai’’ karya dari Raedu Basha yang merupakan seorang seniman, sastrawan, sekaligus antropolog asal pulau Madura. Senin, (29/7).
Peserta dalam acara itu merupakan delegasi dua orang dari masing-masing asrama dan juga dihadiri oleh beberapa dewan pengasuh seperti agus Muhammadun dan ning Zulfi Zumala sebagai pendamping narasumber, pengasuh pondok pesantren Darussalam Putri Utara, Nyai Hj Handariatul Masruroh, ning Riris, dan segenap dewan guru dari seluruh unit pendidikan Yayasan pondok pesantren Darussalam Blokagung khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ny Hj Handariatul Masruroh. Beliau memberikan sedikit wejangan mengenai judul buku yang dibedah. “Tidak ada orang yang memuliakan perempuan kecuali orang itu mulia, dan tidak ada pula orang yang merendahkan perempuan kecuali orang itu hina,’’ dawuh beliau.
Diskusi yang bernuansa santai namun terbukti membuat seluruh peserta yang hadir mendapatkan serangkaian ilmu yang bermanfaat terutama dalam hal sastra islami. Dalam pembahasannya, narasumber menuturkan berdasarkan buku hasil karyanya terkait pentingnya memuliakan seorang perempuan . didalamnya berisikan bait-bait puisi nan indah tentang perjuangan, kemuliaan, dan gambaran sosok hebatnya 25 ulama perempuan dari seluruh Indonesia. Pemilik nama asli Badrus Shaleh itu, atau lebih akrab dikenal Raedu Basha mengungkapkan, “Sosok perempuan itu sesungguhya tak selalu berada di belakang, namun berada di samping orang terkasihnya,’’ Hal itu menunjukkan pentingnya peran serta keberadaan sosok perempuan.
Penulis juga menegaskan bahwa di balik kesuksesan seorang laki-laki (Suami) ada sosok wanita (Istri) yang hebat, begitulah bunyi pesan dari penulis sekaligus pimpinan ponpes Darussalam Madura itu kepada seluruh peserta. Tak hanya itu, Readu Basha dalam bedah buku yang berlangsung selama 3 jam itu juga menyampaikan bahwa pentingnya belajar serta menghidupkan sastra pesantren merupakan jalan dakwah kreatif yang sangat bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat kelak..(Hir)