KAMPUS PUTRA – Pada Gebyar Evaluasi Pendidikan yang dilaksanakan Kamis (31/12) lalu berjalan sukses. Ajang bergengsi di Pesantren Putra ini, selain diikuti oleh pondok induk juga asrama Darussalam Bagian Timur. Sebagai permulaan, lomba yang pertama kali diadakan adalah Lomba Cerdas Cermat dan Baca Kitab. Yang masing-masing diikuti oleh santri kelas 1 s/d 3 Ula. Sehingga kitab yang dilombakan adalah Safinatus Sholah, Ta’limul Muta’alim, dan Matan Taqrib.Keseluruhan lomba tersebut diikordinir langsung oleh Komunitas Sorogan Darussalam (KOSODA). Yang mana lembaga tersebut bergerak pada bidang sorogan yang ada di Pesantren Putra.
Untuk menyukseskan lomba itu, KOSODA seluruh mengerahkan anggotanya untuk turut ambil bagian pada acara tersebut. Pasalnya lomba yang dilangsungkan selama dua minggu sekaligus final tersebut dilaksanakan di dua tempat. Yakni depan Masjid dan dan Masjid Lantai 1. Sehingga membutuhkan banyak tenaga.Dari peserta sendiri diambil dari delegasi setiap asrama yang masing-masing mengutus 3 warga asrama pada setiap lomba baca kitab. Dari ketiga peserta yang sudah didelegasikan, mereka akan mengikuti penyisihan dan akan hanya lolos satu orang saja. Dan peserta yang lolos akan mengikuti babak selanjutnya pada Kamis (31/12) malam lalu. Melihat kondisi lomba, seluruhnya berjalan lancar serta setiap peserta sangat antusias mengikutinya.
Sedangkan pada lomba cerdas cermat juga tidak jauh berbeda dengan lomba baca kitab. Hanya saja setiap asrama harus mendelegasikan 6 orang warganya untuk mengikuti lomba tersebut. Uniknya cerdas cermat ini menggunakan metode layaknya olimpiade. Dari keseluruhan delegasi hanya akan diambil satu orang saja yang akan menjadi finalis dan bersaing dengan asrama lainnya.Dan untuk kendala perlombaan semalam yakni waktu memulai perlombaannya kurang cepat sehingga memakan waktu cukup lama.
Sedangkan untuk berjalanya acara cukup lancar dan tidak ada kendala apapun. Untuk persiapannya sendiri sudah dilaksanakan jauh-jauh hari yakni menyiapkan property lomba, mencari juri perlombaan, dan konsumsi untuk asrama yang tidak mendelegasikan warga nya mendapat sanksi yang ditentukan oleh pesantren. (afa)