DARUSSALAM – Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP), merupakan sebuah organisasi bahtsul masail yang menghimpun santri Jawa-Madura dalam memecahkan masalah keagamaan di zaman modern ini. Pada tahun ini, kegiatan kedua FMPP diselenggarakan di pon pes Darussalam Blokagung yang bertepatan dengan haul masyayikh Blokagung.
Kegiatan FMPP kali ini dicatat sebagai bagian dari rangkaian acara haul masyayikh Blokagung serta khataman kitab ihya’ulumiddin dan tafsir jalalain. organisasi yang diikuti oleh kalangan santri pencinta kitab kuning ini sudah mengadakan musyawarah yang ke-34.
Rabu (6/19) sore lalu merupakan acara pembukaan kegiatan bahtsul masa’il FMPP yang bertempat di masjid lantai satu. Sebelum dimulai, acara diawali dengan lantunan sholawat oleh grup liwa’ul muridin. Acara yang dihadiri lebih dari 70 pesantren jawa madura serta para gawagis dan masyayikh pondok pesantren ploso dan lirboyo.
Pada pembukaan FMPP, sambutan pertama disampaikan langsung oleh ketua FMPP, agus H. Hasbi Ahmad Munib dari Ploso. Dalam sambutannya, beliau menuturkan bahwa citra kitab kuning kini mulai memudar dan ditambah lagi bahwa kitab kuning kini kurang dipercaya oleh para kaum intelektual. Dan sambutan dari tuan rumah disampaikan oleh KH. Muhammad Hasyim Syafa’at yang sekaligus membuka acara FMPP tersebut dengan bacaan basmalah.
Ada 170 undangan disebar ke seluruh pondok pesantren di Jawa dan Madura pada setiap acara FMPP. Dan sekitar 116 pondok pesantren atau peserta undangan hadir pada FMPP di ujung Jawa Timur ini. Sebelum diselenggarakan di Darussalam, kegiatan rutinan FMPP telah sukses dilaksanakan di pondok pesantren Bumi Sholawat Probolinggo.
Setelah kegiatan musyawarah sukses dilaksanakan di Darussalam, kegiatan selanjutnya akan diadakan di daerah Jakarta Timur seperti yang telah dijelaskan oleh kang Ahmad Chadiqunnuha dari Ploso. Seluruh soal yang dibahas adalah soal yang didapat dari berbagai pondok pesantren dan telah diseleksi oleh panitia FMPP sebelum dibagi pada setiap komisi.
“Motivaasi dari kegiatan tahunan ini adalah untuk menarik minat pondok pesantren dalam mengikuti bahtsul masa’il”, ujar kang Chadiqunnuha selaku sekretaris dari kepanitiaan FMPP kali ini. Ada sekitar 10 panitia dalam setiap kegiatan bahtsul masa’il FMPP. Kepanitiaan dalam setiap kegiatan FMPP bergantian 3 tahunan antara pondok Ploso dan Lirboyo. Dan tahun ini adalah tahun pertama santri Ploso untuk mengurus FMPP setelah 3 tahun lalu dipegang oleh pengurus Lirboyo. (aka/zal)