DARUSSALAM – Setelah berakhirnya masa karantina sejak Minggu (13/09) lalu, seluruh santri yang mengikuti karantina kembali ke asrama masing-masing. Kembalinya mereka tersebut tidak serta merta begitu saja dilakukan secara sembarangan. Melainkan tetap menggunakan prosedur yang telah ditetapkan seperti protokol kesehatan. Sehingga dengan berakhitnya masa karantina ini seluruh santri bisa dinyatakan sehat.

Selama diasrama seluruh santri juga diawasi penuh oleh tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi. Pengawasan ini dilakukan selama 14 hari, dimana secara rutin akan dipantau kondisi kesehatan santri. oleh karena itu selama masa pengawasan ini wali santri tidak diperbolehkan mengirim buah hati mereka.

Selain itu, dengan berakhirnya masa karantina santri, dapur umum yang digunakan untuk memasok makanan santri selama karantina resmi ditutup. Acara ini dilaksanakan sehari sebelum masa karantina santri secara resmi dinyatakan berakhir.

Penutupan dapur umum tersebut dihadiri bupati Banyuwangi bapak Abdullah Azwar, M. Si. Bapak Anaz serta Kepolisian Resort Banyuwangi dan Tentara Nasional Indonesia. Acara ini dilaksanakan secara sederhana di tenda darurat milik Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB).

Dilansir dari penyataan juru bicara Pondok Pesantren Darussalam DR. Hj. Nihayatul Wafiroh, M.A pada Sabtu (12/09) mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses karantina santri. Serta berpesan “Santri yang sakit harus sehat, yang sehat harus tetap sehat”. (Rqb)