GEDUNG PENDIDIKAN – ASHBAR (Asosiasi Bahasa Arab Darussalam) adalah organisasi yang menauingi pendidikan bahasa arab yang ada di Pondok Pesantren Darussalam, baik Putra maupun Putri. Ashbar sendiri merupakan salah satu organisasi yang memfokuskan pembelajaran bahasa arab di Pondok Pesantren Darussalam dengan dibawah Ketua III bagian ekstrakurikuler.
Dalam rangka membangun kembali kemampuan dalam debat menggunakan bahasa arab, kemarin Kamis (04/01) Ashbar telah mengadakan Seminar dan Pelatihan mujadalah. Mujadalah adalah bahasa keren kegiatan debat dalam bahasa arab. Seminar dan Pelatihan dilaksanakan di dua tempat berbeda, Untuk Seminar Mujadalah dilakukan pada Kamis (04/01) pagi yang bertempat di Mushola Haromain, Sedangkan Pelatihan Mujadalah bertempat di Aula AKD (Akademi Komunitas Darussalam) yang dibagi menjadi 3 sesi, sesi Kamis sore, ba’da isya’, dan Jumat pagi. Peserta Seminar ini merupakan Siswa-siswi Kursusan Bahasa Arab Darussalam dan Mahasiswa Uimsya Jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab), Sedangkan untuk pelatihannya dikhususkan untuk beberapa peserta saja.
“Pemateri dalam acara ini merupakan orang spesial, jadi kami merasa rugi jika pesertanya hanya putra maupun putri saja” ujar Ust. Rizki Afifudin selaku ketua panitia Acara Seminar dan Pelatihan mujadalah. Pemateri dalam acara ini adalah Ust. Ihya’ Ulumuddin pendiri kursusan bahasa arab bernama Naatiq yang ada di Pare, Kediri, Beliau merupakan jebolan Pondok Pesantren Dalwa, Pasuruan. Selain pernah belajar di Pondok Pesantren Dalwa, beliau juga pernah mendapatkan Beasiswa S2 di Turki. Pemateri ke-2 adalah Syekh Hasan, beliau merupakan orang Turki asli yang mengajar di kursusan Naatiq yang ada di Pare, Kediri.
Peserta Seminar Mujadalah berjumlah sekitar 150 orang dari kursusan maupun perkuliahan di Pondok Pesantren Darussalam. Terdapat 3 kursusan Bahasa Arab yang ada di Pondok Pesantren Darussalam yakni GARD (Generasi Arab Darussalam) untuk Putra, Al-Alam (Ajyal Lughotil Arabiyyah Darussalam) untuk putri utara, dan LAFIDA (Lughotul Arabiyyah fi Darussalam) untuk Putri Selatan. Moderator Seminar Mujadalah ini adalah Ust. Muhammad Warsun yang pernah menjuarai lomba baca Puisi berbahasa arab tingkat Nasional di UIN Sunan Kalijaga.
Ketua Panitia Acara juga mengatakan, “Debat Bahasa Arab merupakan salah satu fan yang penting dalam bahasa arab”. Karena dulu Debat bahasa arab pernah mencapai masa jayanya, namun karena terkikis oleh waktu akhirnya menurun. Oleh sebab itu, Ashbar mengadakan Seminar dan Pelatihan Mujadalah untuk mengaktifkan kembali pembelajaran bahasa arab yang ada di Darussalam khususnya di bagian Debatnya.
Untuk mensukseskan acara, Panitia menyiapkanya jauh-jauh hari sekitar 2 bulan sebelum acara, karena tamunya merupakan orang spesial. Mulai dari persiapan tempat, sarana dan prasarana, perizinan, undangan, dan juga sound. Terhitung acaranya berjalan lancer, hanya terkendala pada pengondisian para peserta yang banyak dengan panitia yang hanya sedikit orang saja. (Nzf)